POLKAM
NTT Perketat Sistem Kamtibmas dari Tingkat RT/RW
Kupang, penatimor.com – Gubernur NTT, Frans Lebu Raya terus menyerukan agar semua pihak memperketat sistem keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), menyusul aksi terorisme di sejumlah wilayah di Indonesia dan menjelang pilkada serentak di 10 kabupaten serta Pilgub NTT 2018.
Hal ini disampaikan dalam rapat kerja (Raker) bersama Gubernur NTT yang dihadiri oleh Bupati, Wali Kota dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi NTT di Aula Fernandes, Kantor Gubernur di Kupang, Kamis (24/5/2018).
Raker bertajuk “Bersama Membangun Nusa Tenggara Timur yang Tertib, Aman dan Damai” ini menyoroti situasi dan kondisi di NTT terkini, sehingga dapat mengambil langkah antisipasi dan kewaspadaan dini terkait tindakan brutal terorisme yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia belum lama ini.
Selain itu, juga membahas tentang kesiapan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) gubernur dan wakil gubernur serta pilkada pada10 kabupaten secara serentak di NTT khususnya, Rabu 27 Juni 2018.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya didampingi Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman, Asisten Inteligen Kejaksaan Tinggi Bambang Setyadi, Danrem 161/WS Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, Komandan Lanud El Tari Kol Pnb Arif Hartono, Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI Marinir Kasirun Situmorang serta Kabinda NTT Daeng Rosada.
Lebu Raya menyatakan, Pilkada serentak di NTT harus lancar, aman dan sukses. Karena itu, dia meminta perhatian para bupati dan forkopimda untuk memastikan ketersediaan data Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Saya minta pastikan agar masyarakat harus dapat menyalurkan haknya untuk memilih. Juga agar masyarakat dapat gunakan hak pilihnya dengan tenang. Hal ini sangat penting karena potensi kerawanan ada disini,” pinta Lebu Raya.
Terkait dengan pelaksanaan bulan ramadhan, Lebu Raya minta seluruh masyarakat dapat menciptakan suasana kondusif supaya ibadah puasa dapat berjalan lancar. “Kita harus jaga daerah ini untuk tetap toleran dan rukun. Dan harus menjadi komitmen kita bersama,” ujarnya.
Lebu Raya pada kesempatan itu, berharap dukungan para bupati dan wali kota untuk melakukan koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam memantau perkembangan harga pasar menjelang lebaran Idul Fitri.
“Terutama koordinasi dengan satuan tugas (Satgas) pangan agar orang tidak menaikan harga barang seenaknya,” pintanya.
Terkait terorisme, Lebu Raya meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. Menjaga ketat pintu masuk dan pintu keluar. Mengawasi setiap tamu dan harus melaporkan diri dalam 1 x 24 jam. Selain itu, mendesak DPR RI untuk mengesahkan RUU Terorisme.
“Tindakan terorisme bukan persoalan agama. Memang sering menggunakan isue agama tapi terorisme adalah sebuah paham yang mengagung-agungkan kematian. Saya minta para bupati dan wali kota supaya menjaga daerahnya masing-masing dan jangan ada kekacauan,” ujarnya.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Raja Erizman dalam paparannya menjelaskan tentang pola penanganan dan pengamanan Pilkada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pilkada di 10 kabupaten di NTT. Dia menyampaikan tentang kerangka kamtibmas dengan meningkatkan kewaspadaan dini dalam mengantisiasi ancaman terorisme. (R2)