Connect with us

POLKAM

Gubernur Lebu Raya Minta Masyarakat NTT Tenang dan Menahan Diri

Published

on

Gubernur NTT Frans Lebu Raya sedang memimpin rapat Forkopimda di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Minggu (13/5) petang.

Kupang, penatimor.com – Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengambil langkah cepat menggelar rapat menyikapi aksi terorisme, kejahatan terhadap kemanusiaan dan keindonesiaan. Pemerintah dan masyarakat NTT mengutuk tindakan keji dan tidak berperikemanusiaan yang terjadi di Mako Brimob dan gereja-gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) itu dipimpin langsung Gubernur Frans Lebu Raya, bertempat di ruang rapat Gubernur, di gedung Sasando, di Kupang, Minggu (13/5) petang. Rapat mengikutsertakan Pimpinan Agama, Forum Pemuda (PMKRI, HMI, GMKI), Tokoh Masyarakat dan Tokoh Perempuan serta Pimpinan Perangkat Daerah Terkait.

Lebu Raya menyampaikan turut berduka dan berbelasungkawa atas meninggalnya korban akibat dari peristiwa kekerasan terhadap kemanusiaan itu. Lebu Raya juga meminta seluruh masyarakat NTT untuk tenang dan menahan diri serta tidak terprovokasi atas peristiwa yang terjadi. Dia, berharap masyarakat NTT tetap menjaga perdamaian serta persatuan di daerah ini.

“Memang peristiwa yang terjadi ini mengundang banyak komentar. Tapi saya minta supaya kita menahan diri dan jaga daerah ini dalam kebersamaan agar NTT tetap menjadi rukun, aman dan toleran. Juga saya minta masyarakat dapat menjalin kebersamaan dengan TNI, Polri untuk memberantas aksi terorisme,” pinta Lebu Raya.

Melalui rapat Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat itu, terdapat berbagai masukan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Tokoh Pemuda, bahwa peristiwa Mako Brimob dan bom bunuh diri di halaman gereja di Surabaya, tidak ada kaitan dengan agama. Kendati menggunakan simbol-simbol agama untuk kepentingan tertentu, tetapi jejadian itu adalah murni tindakan terorisme. Sebab, semua agama mengajarkan kedamaian.

Lebih lanjut, Lebu Raya menyatakan, negara tidak boleh kalah dan negara harus melaksanakan kewajibannya untuk melindungi warga. Negara juga harus nenyiapkan instrumen untuk melawan aksi terorisme.

“Saya berharap masyarakat, TNI dan Polri dapat menjalin kebersamaan menjaga suasana kondusif. Mengawasi tempat ibadah, mesjid, gereja, Pura, agar unat dapat beribadah dengan aman dan nyaman,” ujar Lebu Raya.

Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Victor Gustaaf Manopo mengatakan, Polri bersama pemerintah membutuhkan dukungan dan bantuan seluruh elemen masyarakat untuk memberantas aksi terorisme. Terutama dalam menghadapi pelaksanaan Pemilukada serentak dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

“Perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat bersama Polri dalam mengamankan situasi. Perlu juga diterbitkan Perpu Anti Terorisme sebagai langkah penegakan hukum. Mengingat, Undang-Undang Anti Terorisme hingga kini masih dibahas di DPR RI,”

Dari rapat yang dipimpin Gubernur Lebu Raya bersama Forkopimda, Pimpinan Agama, Forum Pemuda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Perempuan, berhasil ditetapkan pernyataan bersama terkait kerusuhan di Mako Brimob, Jakarta dan bom bunuh diri pada Minggu (13/5), di Surabaya.

Pernyataan bersama itu ditandatangani oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan Forkopimda serta seluruh elemen masyarakat, baik dari Tokoh Agama, Tokoh Pemuda maupun Tokoh Perempuan di NTT untuk segera dipublikasikan lewat media massa dan dibaca didepan apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) disetiap perangkat daerah pada Senin (14/5). (R2)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KOTA KUPANG

Reses Bukan Wadah Kampanye: Bawaslu Kota Kupang Awasi Setiap Kegiatan Anggota DPRD yang Nyaleg 2024

Published

on

Ketua Bawaslu Kota Kupang, Yunior Adi Chandra Nange.
Continue Reading

POLKAM

Bawaslu Rote Ndao Ingatkan Peserta Pemilu Patuhi Jadwal Kampanye, Ancaman 1 Tahun Penjara, Denda Rp12 Juta

Published

on

Ketua Bawaslu Rote Ndao, Demsi Toulasik, SE.
Continue Reading

KOTA KUPANG

Lawan Terorisme, BNPT Dorong Simpul Pendidikan jadi Agen Perdamaian

Published

on

Kegiatan FKPT NTT dalam pencegahan radikal terorisme melibatkan para guru TK hingga SMA/SMK se-Kota Kupang di Asrama Haji Kupang, Selasa (10/10/2023).
Continue Reading