PILKADA
Mama Emi Minta Restu Keluarga dan Leluhur

Soe, penatimor.com – Sukses ditanah orang tidak menjamin anda hidup bahagia jika anda melupakan tanah kelahiran. Menurut kepercayaan orang NTT, tanah lahir dan leluhur berperan besar dalam perjalanan suksesnya seseoarang.
Seperti yang dilakukan Calon Wakil Gubernur NTT, Emilia Julia Nomleni atau biasa disapa Mama Emi. Dalam kesibukannya berkampanye, Mama Emi menyempatkan diri mengunjungi tanah leluhurnya di Desa Banenok, Kecamatan Kotolin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kamis (18/4/2018).
Kedatangan Mama Emi disambut antusias warga setempat. Mama Emi disambut tua-tua adat sesuai tradisi Timor dan pengalungan selendang.

Foto: Hendrikus Laga
Semalam menginap di kampung kelahiran, Mama Emi menyempatkan diri berkunjung ke makam leluluhur yang tak jauh dari perkampungan. Selain ke makam leluhur, Mama Emi juga rela berjalan kaki menaiki bukit mengunjungi bekas kampung tua leluhurnya, warga setempat menamai tempat itu dengan sebutan Tau Sapi.
Di tempat itu, masih tertinggal susunan batu-batu ceper setinggi orang dewasa. Terdapat juga lubang bawah tanah. Konon, dahulu tempat itu dijadikan sebagai benteng pertahanan leluhur Mama Emi.
“Saat itu eyang saya berperan sebagai panglima perang di desa ini. Ada perang antar suku. Moyang saya membuat ini sebagai benteng pertahanan,” ujar Mama Emi.
Bahkan, salah satu moyang Mama Emi bernama Oeleu Nomleni bertugas sebagai pemegang air magic. Dia bertugas membasuh warga desa dengan air magic hasil ramuannya sebelum berperang menghadapi musuh.
“Air dalam bahasa Timor artinya Oe dan Leu berarti Magic atau obat. Moyang saya akhirnya dinamai Oeleu, Oeleu dilarang menikah karena sebagai syarat pemegang air magic,” tambah salah satu keluarga Mama Emi, Lamber Tualaka yang menemani Mama Emi berkunjung ke kampung tua.
Tualaka mengatakan, selain disebut sebagai kampung tua “Tau Sapi”, tempat itu juga biasa disebut sebagai Lopo Nomleni.
Menurut Tualaka, meskipun dibesarkan di kota, bukan baru kali ini Mama Emi mengunjungi kampung halamannya, namun sudah berulang kali. Bahkan, sejak kecil, Mama Emi bersama orangtua serta saudaranya sering mengunjungi kampung halamannya.
“Saya ingat waktu itu tahun 1987. Saat itu belum ada jalan mobil, tidak ada sepeda motor, semua masih hutan. Mama Emi bersama saudara lainnya dijemput menggunakan kuda dari Desa Oinlasi oleh keluarga sampai di kampung,” tutur Tualaka.
Dekat dengan Warga Desa
Mama Emi ternyata sangat dekat dengan warga desa. Ketika hendak melakukan kampanye di Desa Kotolin, Kecamatan Kotolin, Mama Emi diantar warga dan juga tua-tua adat dari desa Banenok.
Selain mempersiapkan makanan untuk keperluan kampanye, warga juga mengantar Mama Emi ke titik kampanye.
“Kami bangga anak perempuan kami bisa mewakili kaum perempuan maju jadi cawagub NTT. Kami tidak akan khianati anak perempuan kami, kami warga Timor tetap memilih MS-Emi,” ujar tokoh adat Desa Kotolin, Askken Selan.
Dia mengatakan, kehadiran Mama Emi karena ingin membantu warga desa. Hal ini, dapat dilihat dari program-program paket Marhaen yang ingin membangun NTT dari desa.
Dia berpesan, jika Mama Emi dan Marianus Sae terpilih, melayanilah rakyat dengan tulus, karena melayani rakyat dengan baik itu bukti anda melayani Tuhan.
“Emi Nomleni adalah anak dari Kotolin, mari kita bersatu untuk memenangkan Paket Marhaen,” imbuh Askken. (R2)

PILKADA
Raja Termanu yang juga Owner Dimonim Air Vico Amalo jadi Calon Bupati Rote Ndao, Simak Profil Lengkapnya
PILKADA
Deklarasikan Diri jadi Cabup Rote Ndao di HUT Kemerdekaan, Ini Pernyataan Sikap Vico Amalo

PILKADA
Vico Amalo Resmi Deklarasikan Diri Maju Bertarung di Pilkada Rote Ndao 2024
