EKONOMI
RUPS Bank NTT Soroti Penurunan Laba, Strategi Penanganan Kredit Macet dan Pembaruan Manajemen
KUPANG, PENATIMOR – Bank NTT telah sukses menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku (TB) 2023 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Tahun 2024.
Kedua rapat penting ini berlangsung di Aula Fernandes Kantor Gubernur NTT di Kupang pada Rabu, 8 Mei 2024.
RUPS-TB 2023 dan RUPS-LB 2024 dipimpin oleh Penjabat Gubernur NTT sebagai Pemegang Saham Pengendali Seri A dan dihadiri oleh Bupati, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota se-NTT sebagai Pemegang Saham Seri A, serta Pemegang Saham Seri B, Dewan Komisaris, Direksi, Kantor Akuntan Publik (KAP), dan Notaris.
Humas Bank NTT dalam siaran pers yang diterima media ini, menyebutkan, RUPS menerima dengan catatan laporan Direksi dan Komisaris secara acquit et de charge atas tindakan pengurusan dan pengawasan selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Tindakan ini berlaku sepanjang bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam laporan tersebut.
Catatan penting dari pemegang saham mencakup penurunan laba bersih sebesar 51%, biaya CKPN sebesar Rp 208 miliar yang signifikan menggerus laba, peningkatan kredit hapus buku dengan saldo Rp 369 miliar per tahun 2023, peningkatan NPL, serta perlunya peningkatan pengelolaan kredit macet dan pengawasan.
Sementaara itu, dari laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp 110 miliar, sebanyak 87,5% akan dibagikan sebagai dividen, sementara 12,5% disisihkan sebagai cadangan umum.
RUPS juga meminta tindak lanjut arahan dari RUPS LB pada 27 November 2023 terkait audit komprehensif/investigatif.
RUPS dilanjutkan dengan RUPS Luar Biasa 2024, yang menghasilkan beberapa keputusan strategis yaitu, seluruh pemegang saham menyetujui untuk melanjutkan rencana pembentukan KUB bersama Bank DKI, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap mempersiapkan opsi alternatif (Plan B).
Dalam RUPS Luar Biasa juga, mayoritas pemegang saham (72,32%) menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank NTT, yaitu Komisaris Utama Juvenile Djojana digantikan oleh Kosmas D. Lana.
Kemudian, Komisaris Independen Samuel Djo digantikan oleh Aloysius Liliweri. Komisaris Independen Frans Gana tetap pada posisinya.
Selanjutnya, Direktur Utama Harry Alexander Riwu Kaho digantikan oleh Yohanis Landu Praing sebagai Plt Direktur Utama.
Direktur Kredit Stefen Messakh digantikan oleh Hilarius Minggu sebagai Plt Direktur Kredit.
Direktur Dana yang sebelumnya dijabat oleh Yohanis Landu Praing kini dijabat oleh Hilarius Minggu.
Direktur IT & Operasional yang sebelumnya dijabat oleh Hilarius Minggu kini dijabat oleh Yohanis Landu Praing.
Dan, Direktur Kepatuhan tetap dijabat oleh Christofel Adoe.
Pemberhentian dan penggantian ini berlaku efektif sejak ditutupnya RUPS LB.
Komisaris dan Direksi yang diberhentikan diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan mereka.
RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2024 ditutup pada pukul 16.30 Wita. (*/bet)