Connect with us

HUKRIM

Aniaya Ibu Guru hingga Berdarah, Siswa SMA di Kupang Ini Dikeluarkan dari Sekolah

Published

on

Kepala SMAN 9 Kota Kupang, Adelina N. Liu.

KUPANG, PENATIMOR – Pihak SMA Negeri 9 Kota Kupang menjatuhkan hukuman berat terhadap siswa yang menganiaya gurunya.

Siswa berinisial R tersebut akhirnya dikembalikan pihak sekolah ke orangtuanya.

Kasus penganiayaan dengan korban Theresia Afrinsia Darna (53) itu terjadi saat kegiataan belajar mengajar di kelas tengah berlangsung.

“Siswa yang menjadi pelaku penganiayaan telah dikeluarkan dari SMAN 9, dan hari ini telah diproses untuk dikembalikan ke orangtua,” sebut Kepala SMAN 9 Kota Kupang, Adelina N. Liu, Kamis (22/9/2022) siang.

Keputusan tegas tersebut menurut Adelina, karena kejadian penganiayaan ini terjadi pada saat jam pelajaran di kelas.

“Karena di sekolah ada aturan, dimana siswa yang buat kekerasan terhadap guru atau orang dewasa di sekolah itu langsung dikembalikan ke orangtua,” jelas Adelina.

“Kalau siswa yang dikembalikan itu bukan lagi menjadi pembinaan pihak sekolah, tetapi dikembalikan ke orangtua atau dikeluarkan,” sambung dia.

Kasus penganiayaan ini terjadi pada Rabu (21/9/2022) siang.

Kasus penganiayan ini telah dilaporkan ke polisi di Polsek Kelapa Lima, Polresta Kupang Kota.

Selain itu pihak kepolisian telah memeriksa korban, meminta keterangan dari saksi-saksi, dan telah memanggil orangtua pelaku guna mendampinginya karena masih di bawah umur.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru SMA di Kota Kupang menjadi korban kekerasan fisik dari siswa nya sendiri pada Rabu (21/9/2022) siang.

Hanya karena tidak terima ditegur lantaran ribut saat KBM berlangsung, siswa ini langsung naik pitam dan menganiaya sang ibu guru.

Korbannya diketahui bernama ibu Theresia selaku guru mata pelajaran Sosiologi.

Menurutnya, siswa yang menganiayanya tergolong anak nakal dan sering membuat keonaran dalam kelas.

“Anak ini sangat nakal, dan sudah sering membuat keonaran di kelas, dan bukan dengan saya saja, tapi dengan guru lain juga sering begitu,” ungkap Theresia, petang tadi.

Kejadian itu berawal saat jam pelajaran sedang berlangsung, dan pelaku tidak mendengar pelajaran tapi malah bercerita dengan temannya dengan suara sangat besar hingga mengganggu KBM.

“Saat saya mengajar dia justru cerita dengan teman di samping dan suaranya sangat besar, sehingga saya tegur. Tapi dia tidak peduli, makanya saya jalan mendekatinya, dan saya minta dia ulangi materi yang sudah saya sampaikan, dia balik bertanya itu halaman berapa,” urai Theresia.

Sambil menitikan air mata, Theresia menyampaikan kronologi pemukulan berawal ketika ia hendak mengetuk kepala pelaku dengan spidol, dan di luar dugaan pelaku langsung memukul dan menendang korban.

“Saya sempat mau ketuk dia punya kepala dengan spidol, tiba-tiba tangan anak ini sudah kena di hidung saya, dan diikuti dengan tendangan yang kena saya dan meja, beruntung anak-anak murid lain palang. Setelah kejadian itu, saya langsung menyampaikan kepada kepala sekolah, dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Kelapa Lima,” beber Theresia.

Hingga berita ini diterbitkan, korban maupun pelaku sedang menjalani pemeriksaan secara intensif di Mapolsek Kelapa Lima. (wil)

Advertisement


Loading...