Connect with us

EKONOMI

Soeratin Cup 2022 di Ende Berkah Bagi Pedagang Asongan

Published

on

Pedagang asongan di Stadion Marilonga Ende saat Soeratin Cup 2022.

ENDE, PENATIMOR – Turnamen Liga Pelajar Soeratin Cup U17 tahun 2022 yang berpusat di Stadion Marilonga Ende menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang.

Sejak terselenggaranya turnamen ini, banyak pedagang asongan yang ketiban rezeki.

Ini membuktikan bahwa penyelenggaraan Soeratin Cup membantu perekonomian para rakyat menengah ke bawah, karena telah menjadi pintu pedagang asongan meraup rezeki.

Selain itu, penjualan para sponsor pun sangat baik. Turnamen ini benar-benar memberi manfaat dan keuntungan untuk masyarakat kecil.

Baik dari pedagang jersey, makanan, maupun minuman, mendapatkan untung yang lebih banyak ketimbang hari-hari biasa.

Hanar, salah satu pedagang asongan yang juga warga Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan, mengatakan bahwa hadirnya Soeratin Cup ini membuat dagangannya laku keras.

“Adanya pertandingan ini saya dapat omset yang lumayan besar. Kami jualan camilan dan kopi siap minum kalau ada even seperti ini. Kami sangat berterima kasih dengan adanya turnamen ini, karena ikut membantu kami meningkatkan ekonomi keluarga,” ungkap ayah satu anak ini saat diwawancarai awak media ini di Stadion Marilonga, Sabtu (6/8/2022) sore.

Menurut pria 38 tahun itu, dirinya bersama puluhan pedagang asongan lainnya dizinkan oleh panitia pelaksana untuk menjajakan dagangannya di dalam stadion tanpa dipungut biaya.

Bahkan mereka, lanjut Hanar, diberikan id card oleh panitia, sehingga lebih leluasa berjualan.

“Kami jualan di dalam stadion tanpa dipungut biaya. Kami hanya diwajibkan membantu panitia membersihkan stadion sebelum dan sesudah pertandingan,” ungkap Hanar yang menjajahkan celamilan popcor jagung manis asin dan kerepek pisang.

Sementara, di luar stadion juga tampak tidak sedikit pedagang yang menjajakan dagangannya.

Panitia juga menyediakan tenda sebagai lapak untuk berdagang aneka produk UKM.

Seperti Brion yang menjual kaos bola, jersey dan syal klub kebanggaan mereka Perse Ende.

“Kami jualan begini sudah dari Soeratin Cup tahun 2019. Sudah banyak yang beli sejak Soeratin Cup tahun ini dimulai,” kata Brion yang juga warga Kelurahan Rukun 5, Pu’uzeze, Kompleks Ujung Aspal.

Menurut dia, kaos bola klub yang dijuluki Laskar Kelimutu itu laku keras, dimana dijual dengan harga Rp50 ribu/pcs, sementara jersey Rp100 ribu/pcs, dan syal Rp50 ribu/pcs.

Brion mengaku senang dengan adanya kesempatan berjualan pada saat gelaran pertandingan.

Pasalnya, keuntungan yang diraup bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Vecky, salah satu warga Kupang yang ikut menyaksikan pertandingan di Stadion Marilonga, mengapresiasi pihak panitia pelaksana, karena secara tidak langsung telah membuka pintu rezeki kepada para pedagang yang menjajakan makanan maupun minuman pada pertandingan tersebut.

Pria ini juga menyampaikan apresiasinya ke panitia tingkat lokal, yang mampu mengelola pertandingan ini dengan baik.

“Bertandingan berjalan baik, dan para masyarakat kecil dan UKM dapat menikmati keuntungan dari turnamen ini,” puji Vecky.

Menurut dia, Soeratin Cup membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya sebagai hiburan yang merakyat bagi masyarakat umum maupun suporter, tetapi juga menjadi wadah dimana ekonomi kerakyatan diwujud nyatakan.

“Karena multi fungsi dari gelaran sepak bola ini sebagai hiburan yang merakyat hingga perwujudan ekonomi kerakyatan pun dibuktikan dengan keuntungan yang diraih oleh para pedagang tersebut,” imbuhnya.

Selain itu, sebanyak ribuan tiket yang dijual penyelenggara malam ini, diketahui ludes terjual dengan omset yang fantastis.

Bukan hanya pedagang kecil yang mendapatkan keuntungan, namun produk-produk makanan juga bisa membuka stand di kawasan stadion untuk upaya promosi.

Harus diakui, promosi dengan memanfaatkan adanya pertandingan sepak bola itu terbilang paling efektif. (wil)

Advertisement


Loading...