EKONOMI
Kemitraan Program TJPS dan Bank NTT, Sudah Panen Jagung 530.184 Ton
KUPANG, PENATIMOR – Bank NTT melanjutkan kerjasama lewat kredit kemitraan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) 2022 yang pada musim tanam pertama memanen 530.184 ton jagung.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, menyebut pola kemitraan dilakukan adalah berbasis Kredit Mikro Merdeka Bank NTT dan Non Mikro Merdeka Bank NTT yaitu kemitraan dengan offtaker dan swadaya.
Ia menyebut bahwa terdapat 337.238 petani terlibat dengan luas lahan garapan 224.825 Ha yang pada musim tanam pertama mencapai produktivitas jagung yang dipanen 530.184 ton tersebut.
“Kami harap pada musim tanam kedua dapat meningkatkan produktivitas jagung sehingga bisa mencapai di atas 750 ribu ton atau sampai 1 juta ton,” kata Dirut Alex saat perayaan ulang tahun ke-60 Bank NTT di halaman kantor Pusat Bank NTT, Minggu (17/7/2022) siang.
Alex mengaku sangat optimis program ini akan berlangsung dengan baik bagi pembangunan ekonomi di NTT melalui sistem pembayaran tersebut.
“Sinergitas dan kolaborasi yang mampu mendorong percepatan ekosistem pembiayaan di sektor pertanian melalui TJPS ini,” sebut Dirut Bank NTT.
Program ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi dan perbankan hampir diseluruh wilayah NTT.
Pada awalnya di tahun 2020 pelaksanaan pembiayaan untuk Program TJPS Reguler melalui akses permodalan dari lembaga jasa keuangan belum ada.
“Masih mendapat intervensi dana Bantuan Pemerintah (BAPEM) APBD I kepada 468.998 petani, dengan luas lahan garapan 312.665 Ha dengan hasil panen Produksi Jagung 745.753 ton,” jelasnya.
Kemudian barulah di tahun 2021 pelaksanaan pembiayaan perbankan dapat terlaksana setelah disepakati dalam kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi NTT.
Usai kerjasama bersama Bank NTT dan offtaker pada tanggal 19 November 2021 itu melalui dibentuk ekosistem pembiayaan pertanian Bank NTT kepada 435.996 petani, dengan luas lahan garapan 290.664 Ha, dan dengan hasil produktifitas jagung sebesar 751.209 ton.
“Pencapaian ini memberikan optimisme dengan transmisi evaluasi, perbaikan, penyesuaian sehingga dapat meningkatkan kontribusi Bank NTT bagi pembangunan dan pemulihan ekonomi,” jelas Alex Riwu Kaho. (wil)