Connect with us

HUKRIM

Polisi Gugurkan Laporan Kepsek SDN Oelbeba di Polsek Fatuleu, Saksi Berpotensi Tersangka, Patroli di Sekitar Sekolah

Published

on

Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto didampingi Kasat Reskrim IPTU Lufthi Darmawan Aditya saat menggelar jumpa pers di Mapolres Kupang, Babau, Kamis (9/6/2022) petang.

KUPANG, PENATIMOR – Laporan Kepala SDN Oelbeba, Aleksander Nitti terhadap rekan gurunya yang juga menjadi korban pengeroyokan, Anselmus Nalle, di Polsek Fatuleu merupakan pembelaan diri dan dinyatakan gugur.

Korban Anselmus Nalle melapor ke Polres Kupang, sementara pelaku Kepsek melapor balik korban ke Polsek Fatuleu dengan alasan dia juga dianiaya korban.

Namun laporan polisi tersebut dinilai merupakan pembelaan dari sehingga dinyatakan gugur atau overmark setelah penyidik polisi di Polsek Fatuleu melakukan pendalaman dan pemeriksaan.

Hal ini diungkapkan Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto didampingi Kasat Reskrim Polres Kupang IPTU Lufthi Darmawan Aditya dalam jumpa pers di Mapolres Kupang, Babau, Kamis (9/6/2022) sore.

Dikatakan Kapolres, laporan kepala sekolah yang kini sudah menjadi tersangka dan ditahan telah dinyatakan gugur demi hukum.

Alasannya menurut Kapolres, korban saat itu yang menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku mencoba membela diri dengan menjadikan kedua tangannya sebagai tameng di depan muka.

Tanpa sengaja hal itu membuat pelaku jatuh terjungkal di lantai dan membentur kursi, akibatnya ada luka lecet dan lebam yang menjadikan alasan pelaku melapor ke Polsek Fatuleu.

“Sehingga tidak ada unsur kesengajaan oknum guru atau korban itu untuk memukul kepala sekolah, tapi korban melakukan pembelaan diri maka itu dikatakan overmark,” jelas Kapolres.

Ditambahnya, saksi yang dibawa oleh pelaku ke Polsek Fatuleu saat melapor juga sudah diperiksa oleh tim penyidik, tetapi saksi masuk daftar tersangka oleh penyidik.

Kejadian penganiayaan yang videonya viral itu juga mengakibatkan sekolah diliburkan karena guru-guru tidak masuk sekolah karena diintimidasi oleh kepala sekolah agar tidak memberikan pernyataan sesuai apa yang mereka lihat.

“Selain itu kepala sekolah ini cukup arogan dan mengintimidasi guru-guru supaya jangan bicara sesuai kejadian yang terjadi,” ungkap Kapolres.

Pasca kejadian tersebut cukup membuat warga sekitar juga merasa ketakutan lantaran diteror kepala sekolah yang rumahnya berada di dekat sekolah.

“Untuk itu pihak kepolisian di Polres Kupang melakukan patroli di wilayah sekitar sekolah agar menetralkan kembali keadaan di sana,” tandas Kapolres Kupang. (wil)

Advertisement


Loading...