SPORT
Kajati NTT Sambangi Dojang ATC, Atlet Peraih Medali Lourdez Cup 2 Dapat Bonus, Ngebakso Bareng
KUPANG, PENATIMOR – Cuaca Kota Kupang sedang mendung. Jam di telepon genggam sudah pukul 16.40.
Suasana di halaman kantor Kejati NTT pun tampak lengang.
Di lapangan voli kantor Kejati yang biasa digunakan sebagai tempat latihan Dojang Adhyaksa Taekwondo Club (ATC), sudah ada beberapa bocah cilik (bocil) dan remaja mengenakan seragam latihan.
Sambil menunggu pelatih, beberapa dari mereka terlihat melakukan pemanasan agar lebih siap menjalani latihan.
Tak lama kemudian, datang sabeum Salmiah Lamanele. Latihan sore itu pun dimulai.
Namun baru beberapa saat berlatih, di luar dugaan, tiba-tiba Dojang ATC kedatangan Kajati NTT, Hutama Wisnu, SH.,MH.
Di tengah rutinitasnya yang super padat, sosok jaksa tinggi berpangkat bintang dua itu didampingi Asisten Intelijen Asbach, SH., dan beberapa staf meluangkan waktu memantau jalannya latihan di Dojang ATC.
Orang nomor satu korps Adhyaksa di Provinsi NTT ini juga mengucapkan selamat kepada para atlet dan pelatih ATC atas perolehan 5 medali emas, 5 medali perak dan 10 medali perunggu pada Open Tournament Lourdez Cup 2 di GOR Flobamora Kupang pekan lalu.
Sementara di hadapan Kajati, dua atlet pra cadet ATC tampak melakukan kyorugi atau sparring.
Aksi kedua bocil mendapat aplaus meriah dari sang tamu terhomat dan seluruh anggota ATC.
Setelah memberikan wejangan kepada seluruh anggota dan pelatih ATC, Kajati pun berkenan berpose bersama, lalu meninggalkan dojang.
Latihan pun kembali dilanjutkan. Namun, lagi-lagi Dojang ATC kembali disambangi oleh Kajari Kabupaten Kupang Ridwan Sujana Angsar, SH.,MH.
Sosok berpostur atletis dan tegap ini memang merupakan bagian dari pengurus Dojang ATC.
Kedatangan Ridwan guna memenuhi janjinya untuk memberikan bonus berupa uang pembinaan kepada para atlet peraih medali, termasuk atlet yang ikut berlaga di Lourdez Cup 2 namun belum berhasil menyabet medali.
Lagi-lagi latihan kembali dihentikan oleh sabeum Dudi Baranuri, Agus Z.E. Petrusz, dan Salmiah Lamanele.
Seluruh anggota ATC disuruh berbaris sesuai tingkatan sabuk atau geup.
Para pelatih tampak berdiri di depan mendampingi Ridwan Angsar yang terlihat memegang sebuah map kertas berwarna kuning.
Nama para atlet penyabet medali dalam Lourdez Cup 2 mulai dibacakan secara berurutan oleh Ridwan.
Dimulai dari peraih medali perunggu, kemudian perak dan terakhir penyabet emas.
Satu per satu dipanggil ke depan untuk menerima hadiah yang diserahkan langsung oleh orang nomor satu di Kejari Kabupaten Kupang itu, dilanjutkan dengan pengalungan medali.
Prosesi penyerahan bonus dan pengalungan medali ini berlangsung singkat, dan diakhirnya dengan foto bersama.
Latihan pun dilanjutkan. Sementara di luar arena tampak orangtua para atlet yang didominasi kaum ibu. Mereka sedikit sibuk.
Ternyata ada orangtua anak ATC yang sudah mempersiapkan makan bersama. Menunya terbilang sederhana yaitu bakso.
Sebuah meja berukuran sedang diletakan di pinggir arena latihan. Di atasnya sudah berjejer rapih puluhan mangkuk berisi mie.
Ada dua orang pelayan yang sudah siap melayani warga ATC untuk ngebakso bareng.
Walau terbilang sederhana, namun suasana kekeluargaan begitu terasa malam itu.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Adhyaksa Dharma Karini (IAD) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Ny. Rofiqoh Hutama Wisnu juga berkesempatan mengunjungi Dojang ATC.
Kedatangan Ketua IAD Wilayah NTT juga mendapat sambutan hangat dari seluruh pelatih dan anggota Dojang ATC.
Di Dojang ATC, Ny. Rofiqoh yang didampingi beberapa pengurus IAD Wilayah NTT memantau langsung jalannya latihan taekwondo yang sudah berlangsung sejak tahun 2018 itu.
Istri dari Kajati NTT Wisnu Hutama itu juga memotivasi anak-anak ATC untuk giat berlatih agar kelak dapat menjadi atlet Taekwondo yang berprestasi tidak saja di tingkat lokal, namun juga mampu bersaing di level nasional bahkan internasional.
“Anak-anak saya harapkan berlatih dengan tekun, sehingga nantinya bisa berprestasi dan mengharumkan nama Dojang ATC dan juga diperhitungkan untuk mewakili daerah ini di kejuaraan-kejuaraan yang lebih tinggi,” pesan Ny. Rofiqoh.
Kepada para pelatih, Ny. Rofiqoh juga menyatakan dukungannya kepada Dojang ATC agar terus eksis melatih anggotanya menjadi insan Taekwondo yang berkarakter baik dan bermental juara.
Melani Angsar, salah satu pelatih yang ikut merintis Dojang ATC, kepada wartawan, mengatakan, sejak terbentuk pada tahun 2018, Dojang ATC yang diketuai oleh Shirley Manutede, SH.,MH., saat ini sudah mengasuh 115 anggota.
“Saat ini Dojang ATC punya 6 orang pelatih, dan melatih 115 anggota. Tahun ini kami kembali membuka penerimaan anggota baru,” kata Melani yang juga Ketua IAD Daerah Kabupaten Kupang.
Dengan fasilitas yang memadai, lanjut Melani, Dojang ATC sejak terbentuk hingga saat ini terus menjaga eksistensinya dengan waktu latihan tiga kali seminggu yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jumat, dengan waktu latihan selama tiga jam, yaitu dari pukul 16.00-19.00 Wita.
“Dojang ATC juga sudah beberapa kali ikut berpartisipasi dalam kompetisi di Kupang. Anggota kami diikutkan dalam turnamen baik antar Dojang di Kota Kupang, bahkan pernah juga di Atambua, yaitu Atambua Border Open Taekwondo pada bulan Oktober 2018 lalu,” jelas Melani Angsar yang didampingi pelatih lainnya, yaitu Dudi Baranuri, Agus Z.E. Petrusz, Ermi Ropabale, Salmiah Lamanele dan Fadlun.
Untuk ketahui, Dojang ATC dibentuk pada tahun 2018 dengan Shirley Manutede, SH.,MH., sebagai ketua.
Saat terbentuk, Shirley Manutede menjabat Kabag Tata Usaha di Kejati NTT, kemudian dipromosi menjadi Kajari Kabupaten Kupang dan kini sebagai Kajari Klungkung, Kejati Bali. (nus)
Simak video berikut ini: