Connect with us

UTAMA

Takut Divaksin, Warga di Alor Sembunyi di Hutan

Published

on

Kapolres Alor saat melakukan edukasi kepada warga soal vaksinasi Covid-19.

Kalabahi, penatimor.com – Peredaran berita-berita di media sosial soal suntik vaksin rupa nya berimbas pada masyarakat.

Sejumlah warga di Dusun II Batu Putih, Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, NTT memilih bersembunyi di hutan.

Warga takut disuntik vaksin sinovac covid-19.

Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas, SIK membenarkan kejadian ini.

Keberadaan warga yang sembunyi di hutan diketahui atas laporan Babinkamtibmas Aipda Dominggus Bole Dede yang datang ke desa tersebut.

Menurut Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas, warga sembunyi di hutan karena panik dan ketakutan setelah membaca informasi hoaks tentang vaksin Covid-19.

“Iya benar, karena warga banyak membaca berita-berita di media sosial dan lain-lain jadi mereka takut,” tandas Kapolres Alor.

Namun bhabinkamtibmas Aipda Dominggus Bole Dede langsung bergerak cepat menjelaskan kepada kepala desa dan beberapa tokoh masyarakat serta masyarakat untuk tidak terpengaruh berita-berita hoax yang beredar.

Babinkamtibmas Aipda Dominggus yang datang ke desa tersebut kemudian menemui pengurus RT 05.

Mereka lalu menemui warga yang sembunyi di hutan dan meluruskan informasi hoaks yang diperoleh masyarakat.

Setelah mendengarkan penjelasan dari polisi, sebagian warga kembali ke rumah dan sebagian lainnya tetap bertahan di hutan.

“Mereka sudah pada turun semua ke kampung. Ada yang masih di gunung karena jaga kebun sementara menunggu masa panen jagung,” ujar Kapolres Alor.

Pihaknya juga berharap kepala desa dan para tokoh serta puskesmas dan dinas kesehatan, senantiasa bersama sama kami terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat teredukasi dengan baik.

Kapolres Alor pun selama dua hari ini rutin menyambangi masyarakat menyampaikan edukasi agar tidak takut divaksin.

Kapolres dan Kabag Ops Polres Alor serta Kapolsek Alor Timur Utara serta Babinsa bertemu dengan kepala seksi pemerintahan desa Alila timur, ketua RT dan kepala dusun 2 untuk memberikan pencerahan.

Warga beralasan kalau mereka belum pernah sama sekali merasakan jarum suntik.

Warga juga makin takut saat melihat foto-foto dan video di media sosial serta beredarnya informasi kalau vaksin sudah dilakukan kepada masyarakat Kabupaten Alor.

Kapolres berusaha meyakinkan kalau vaksin tidak memberikan efek buruk karena aman.

Kapolres mencontohkan kalau dirinya sudah dua kali divaksin dan tidak ada kelainan atau dampak buruk dari vaksin tersebut.

Kapolres menjelaskan kalau vaksin gelombang pertama dikhususkan kepada pejabat publik dan tenaga kesehatan serta aparat sebagai garda terdepan yang langsung ikut dalam penanganan covid.

“Untuk masyarakat sementara dalam proses, kemudian pasti akan disosialisasikan kembali. Kalau divaksin tidak langsung disuntik, akan dicek dulu kesehatan karena ada beberapa kriteria juga masyarakat yang boleh dan tidak boleh menerima dilihat juga dari riwayat penyakit nya. Jadi tidak usah takut dan percaya berita hoax,” ujar Kapolres Alor kepada warga masyarakat.

Polres Alor, tandasnya selalu bergerak untuk mengedukasi masyarakat tentang vaksin sinovac.

Saat ini terutama di wilayah kecamatan Teluk Mutiara sebagai pusat kegiatan masyarakat kabupaten Alor telah terbentuk kampung tangguh di 11 kelurahan/desa.

Seluruh RT dalam wilayah tersebut menyatakan siap mendukung upaya penanganan virus covid dengan taat protokol kesehatan serta mensupport warganya yang sedang melaksanakan karantina mandiri supaya mereka tidak merasa terkucilkan dan merasa stress untuk mempercepat pemulihan.

Kapolres juga mengakui kalau saat ini terjadi peningkatan jumlah pasien yang sembuh berkat adanya support dari masyarakat sekitar. (mel)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!