Connect with us

UTAMA

Peduli Kondisi Bocah Satu Kaki di Kupang, Kapolda NTT Berikan Kaki Palsu

Published

on

Tim dari Polda NTT bersama Yesi Ndun dan keluarga. Yesi dibawa ke Kupang untuk mencoba mal kaki palsu.

Kupang, penatimor.com – Harapan bocah penyandang disabilitas, Yesi Ndun untuk memiliki kaki palsu akhirnya terwujud.

Sejak diberitakan beberapa media, Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif langsung meminta Kabid Dokkes Polda NTT, Kombes Pol dr Sudaryono dan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Polda NTT, Kompol dr Herry Purwanto untuk membuatkan kaki palsu.

Akhir pekan lalu, Kabid Dokkes Polda NTT menurunkan tim untuk pengukuran kaki palsu.

Tim ini terdiri dari Kasat Bimas Polres Kupang, AKP Simon Seran, Kapolsek Takari, Iptu Paulus Malelak, Paur Kes Polres Kupang dan Hans Gapung sebagai pembuat kaki palsu.

Tim melakukan home visit di rumah Stenly Yesi Ndun di RT 006/RW 003, Dusun II Desa Tuapanaf, kecamatan Takari kabupaten Kupang.

Tim juga mengumpulkan data dan identitas penyandang disabilitas serta keluarga serta mewawancarai Yessi dan keluaga.

“Hasilnya, keluarga dan Yesi dengan senang hati mau menerima bantuan yang akan diberikan,” ujar Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif, Selasa (28/9/2020).

Hans Gapung, pembuat kaki palsu kemudian mengukur dan membuatkan mal kaki palsu.

Mal contoh kaki palsu pun sudah jadi dan sudah dibawa Paur Kes Polres Kupang dan Hans Gapung ke rumah tempat pembuatan kaki palsu di Kupang dan selanjutnya diproses pembuatan.

Senin (29/9/2020), Tim dari Polda NTT menjemput Yesi Ndun dan keluarga. Yesi dibawa ke Kupang untuk mencoba mal kaki palsu.

Stenly Yesi Ndun, bocah 7 tahun yang tinggal di Desa Tuapanaf RT 006/RW 003 Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT, ini hanya memiliki satu kaki. Hal ini dialami Yesi sejak lahir.

Sejak berumur tiga tahun, Yesi dan saudari kembarnya, Stela Ndun tinggal bersama kakek dan neneknya. Himpitan ekonomi, membuat kedua orangtua mereka merantau ke Kalimantan.

Meski fisiknya tak sempurna, bocah ini tetap semangat ke sekolah menggunakan tongkat dari kayu.

Kayu itu ia gunakan sebagai pengganti kakinya. Saban hari, ia harus berjalan sejauh 1 Km ke sekolah.

Bocah kelas 1 SDN Bijaesahan ini bermimpi punya kaki palsu. Namun orangtuanya yang hanya sebagai buruh kasar di Kalimantan tak memiliki dana.

Di rumah berdinding kayu, Yesi dan tiga saudara kandungnya hidup bersama kakek dan neneknya.

Selain Yessi dan tiga saudaranya, ada empat cucu lain yang dipiara pasutri lansia ini.

Forum Wartawan NTT Peduli Galang Bantuan

Setelah memberitakan kondisi
Stenly Yesi Ndun, bocah difabel di Desa Tuapanaf, RT 006/RW 003 Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT, sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan NTT Peduli menggalang bantuan bagi bocah tujuh tahun ini.

Sejak donasi dibuka pada 22 September 2020, sejumlah donatur mulai mendonasikan bantuannya. Hingga Senin (28/9/2020), sebanyak 16 donatur yang mendonasikan bantuan melalui rekening bank. Dari 16 donatur itu, total donasi yang masuk sebesar Rp. 9.000.000.

Selain donasi dalam bentuk uang, ada sejumlah donatur yang berdonasi dalam bentuk sembako.

Senin (28/9/2020), Forum Wartawan NTT Peduli menyerahkan langsung bantuan itu ke Yesi dan keluarganya. Air mata haru nenek Yesi, Ursula Takaep menetes saat menerima donasi yang digalang wartawan.

“Saya ucapkan terimakasih buat wartawan NTT dan donatur yang sudah memberi bantuan. Saya tidak bisa membalas kebaikan semua ini, Tuhan yang akan membalasnya,” ujar Ursula.

Koordinator Forum Wartawan NTT Peduli, Amar Ola Keda mengatakan, aksi penggalangan dana untuk Yessi Ndun merupakan bentuk aksi nyata kepedulian wartawan terhadap kehidupan sosial masyarakat.

“Tugas wartawan tidak hanya selesai di pemberitaan, tetapi lebih dari itu, harus ada aksi nyata,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (25/9/2020).

Ia mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendonasikan bantuan.

“Kaki palsu untuk Yesi, sudah ada donaturnya. Semoga forum ini terus bergerak dan menjadi jembatan kemanusiaan,” tandasnya.

Berikut nama donatur dan jumlah donasi yang digalang Forum Wartawan NTT Peduli:

1. S, Rp 30.000
2. VL, Rp 250.000
3. L, Rp 500.000
4. IL, Rp 100.000
5. CR: 500.000
6. M, Rp 50.000
7. RE, Rp 5.000.000
8. EN, Rp 1.000.000
9. S, Rp 50.000
10. BM, Rp 50.000
11. EE, Rp 50.000
12. AK, Rp 300.000
13. GP-NM, Rp 350.000
14. TH , Rp 500.000
15. JT, Rp 100.000
16. OK, Rp 70.000

Total: Rp 9. 000.000.

Banjir Bantuan

Pasca diberitakan beberapa media terkait kondisi Yesi Ndun, berbagai pihak menyalurkan bantuan untuk Yesi dan keluarganya. Diantaranya, pihak Polda NTT, Kapolres Kupang Kota, Tim Satlantas Polres Kupang, beberapa anggota DPRD NTT dan beberapa warga lainnya yang prihatin akan kondisi Yesi.

Bahkan, kisah hidup Yesi yang diangkat media massa menyentuh hati Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membantunya.
Melalui akun media sosial, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan apresiasi kepada media yang menulis kisah Yesi sehingga persoalannya dapat diketahui publik.

“Dan, setelah membaca ini, InsyaaAllah Pak Menhan Prabowo akan membantu penyediaan kaki palsu Yessi,” kata Dahnil melalui akun media sosialnya, Selasa (22/9/2020).

Sehabis ini, Kementerian Pertahanan akan berkoordinasi dengan pihak Komando Daerah Militer setempat untuk menemui Yesi dan keluarga.

Untuk diketahui, selain donasi yang digalang Forum Wartawan NTT Peduli, donasi juga dibuka melalui rekening nenek Yesi, Ursula Takaep. Hingga Senin (28/9/2020), donasi yang masuk ke rekening nenek Ursula Takaep sebesar, Rp 18 juta. Sehingga total donasi untuk Yesi Ndun sebesar Rp 27 juta. (wil)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!