Connect with us

UTAMA

OTG di Manggarai Barat Tak Mau Diperiksa Petugas, PDP Meninggal Bertambah

Published

on

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si., memberikan keterangan pers di Kupang, Selasa (28/4/2020).

Kupang, penatimor.com – Sikap dan perilaku tidak terpuji ditunjukkan salah seorang yang berstatus Orang Tanpa Gejala atau OTG di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Provinsi NTT.

Saat para medis mendatangi rumah OTG tersebut terjadi perdebatan yang sengit antara OTG dengan para petugas medis.

Padahal kehadiran para petugas medis tersebut untuk membantu agar tidak terjadi penyebaran dan penularan Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di Kabupaten Mabar khususnya dan di Provinsi NTT pada umumnya.

“Hari ini kami juga memantau salah seorang yang berstatus OTG di Labuan Bajo yang ketika para medis kita datang untuk memeriksa beliau tidak mau diperiksa. Bahkan berdebat dengan tim medis. Kami harapkan sikap seperti ini tidak boleh ada,” tegas juru bicara gugus tugas percepatana penanganan Covid-19 di Provinsi NTT yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si kepada pers di Kupang, Selasa (28/4/2020) malam.

Menurut Marius, berdasarkan pengalaman OTG yang datang dari daerah terpapar virus atau negara terpapar virus dan pernah kontak dengan orang yang tertular virus corona di dalam dirinya ada juga potensi terpapar virus corona.

“Karena itu Bapak Gubernur dan Bapak Wagub mendorong kita semua di seluruh NTT untuk bisa mematuhi protokol-protokol kesehatan,” pintanya.

Dia menambahkan, “Kasihan sekali para medis sudah susah payah datang ke rumah anda lalu anda masih berdebat untuk menolak kedatangan mereka. Padahal mereka datang untuk menyelamatkan anda. Menyelamatkan keluarga anda. Menyelamatkan kita semua. Kita harapkan perilaku seperti ini tidak ada lagi di NTT; jangan egois, jangan ingat diri tapi ingatlah 5,4 juta penduduk NTT.”

Semua pihak sebut Marius, harus bisa bekerja sama agar bisa memutus rantai penyebaran virus corona di Provinsi NTT.

“Satu hal yang perlu kami sampaikan kerja sama yang tersinergi antara semua infrastruktur pemerintah baik TNI/Polri maupun infrastruktur pemerintahan sipil mulai dari provinsi sampai ke ketua RT dan RW yang dikoordinasi oleh Kepala Desa kita masing-masing di seluruh NTT kita harapkan kerja sama dari semua elemen masyarakat ini berjalan dengan baik. 5,4 juta penduduk NTT bertanggung jawab penuh untuk menjaga NTT bebas dari penyebaran virus corona,” tandas Marius seraya menambahkan, “Tidak hanya pemerintah tetapi seluruh rakyat NTT tanpa kecuali untuk menjaga NTT dari kemungkinan penyebaran virus corona.”

Tata kelola percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi NTT sambung mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, menjadi perhatian dunia internasional.

“Sampai hari ini perhatian dari dunia internasional juga nasinoal terhadap NTT begitu tinggi. Mengapa? Karena berbagai kebijakan Pemerintah Provinsi NTT dan kab/kota yang mengontrol secara ketat, mengawasi secara ketat pelabuhan dan bandara sebelum Menteri Perhubungan RI mengeluarkan peraturan untuk membatasi bahkan meniadakan sementara pelayaran penumpang dan juga penerbangan. Kecuali untuk logistik dan juga fasilitas kesehatan dan obat-obatan,” jelas dia.

Ternyata dengan membatasi hilir mudik manusia di suatu wilayah kata Marius, sangat berdampak terhadap melambatnya penularan virus corona.

“Kalau kita perhatikan di televisi ketika PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dijalankan secara baik di Jakarta; ada pengaruh yang sangat signifikan terhadap melambatnya pertumbuhan orang yang tertular virus. Karena dengan pembatasan sosial berskala besar, hilir mudik manusia dibatasi bahkan ditiadakan untuk sementara. Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan bahwa hilir mudik manusia; arus manusia yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain sangat potensial untuk menyebar virus corona. Karena itu, kita harapkan seluruh masyarakat NTT untuk tetap mematuhi protokol-protokol kesehatan,” kata Marius.

Bertambah Angka PDP Meninggal

Pada bagian lain, Marius menuturkan, ada penambahan angka PDP yang meninggal dunia.

“Perlu kami sampaikan bahwa pada hari ini di Labuan Bajo juga telah meninggal dunia salah seorang PDP. Riwayat sakit almarhum sebelumnya kurang lebih 10 tahun lalu dia jatuh dan menyebabkan keretakkan di punggung belakang. Setelah di rontgen oleh dokter ternyata ada infeksi di tulang belakang. Karena dia datang dari daerah terpapar virus kita melakukan pemeriksaan klinis sebagaimana protokol kesehatan yang sudah ada dan setelah dirawat di RS beberapa hari di Labuan Bajo pada hari ini beliau meninggal dunia. Sehingga jumlah PDP yang meninggal bertambah menjadi 8 orang,” papar Marius.

Hingga malam ini data OTG 351 orang; kondisi OTG sebanyak 311 orang; OTG selesai dipantau sebanyak 40 orang. Jumlah ODP, PDP dan konfirmasi sebanyak 1673; ODP sebanyak 1615 orang; selesai masa pemantauan 1153 orang; yang dirawat 10 orang. Karantina mandiri sebanyak 401 orang; karantina terpusat sebanyak 50 orang; kondisi saat ini 461 orang.

Jumlah PDP sebanyak 7 orang; yang dipantau di rumah sebanyak 8 orang; sembuh 33 orang; meninggal 8 orang; kondisi saat ini 16 orang.

Sampel yang dikirim 75 sampel; 51 sampel negatif, 1 sampel positif dan 23 sampel belum ada hasil. (*/wil)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SPORT

NTT Menoreh Sejarah di PON XXI: Sepak Bola yang Mengangkat Asa Tanah Flobamora

Published

on

Tim Sepak Bola Putra Nusa Tenggara Timur di PON XXI Aceh-Sumut.
Continue Reading

SPORT

Temui Langsung Tim di Sigli, Chris Mboeik: Tunjukkan Performa Terbaik untuk NTT!

Published

on

Ketua Asprov PSSI NTT, Chris Mboeik saat berada di base camp tim sepakbola putra NTT di Wisma Atlet Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Kamis (5/9/2024).
Continue Reading

SPORT

Futsal NTT Hajar Sulbar 10-4, Lolos Dramatis ke Semifinal PON XXI Berkat Produktivitas Gol

Published

on

Tim Futsal Putra NTT.
Continue Reading