Connect with us

UTAMA

Presiden Minta Pengembangan Bandara Komodo Disegerakan

Published

on

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono, dan sejumlah pejabat saat kunjungan kerja di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/7). (dok. BKIP Kemenhub)

Labuan Bajo, penatimor.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera memulai pengembangan Bandara Komodo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, guna mendorong sektor pariwisata. Mantan Wali Kota Surakarta itu menargetkan pengembangan landasan pacu (runway) dan terminal dapat diselesaikan pada 2020 mendatang.

“Dua tahun lalu, kita ingin ada 10 destinasi, ‘Bali Baru’. Dan ini ada 4 yang ingin kita prioritaskan, salah satunya Labuan Bajo. Kita ingin percepat bandara, terminal akan kita besarkan, runway diperpanjang, maksimal tahun depan sudah rampung semua,” tutur Jokowi saat kunjungan kerja di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/7) lalu.

Menjawab hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kemenhub memang tengah fokus menyiapkan infrastruktur transportasi guna mendukung sektor pariwisata. Salah satunya, mengembangkan Bandara Komodo di Labuan Bajo menjadi bandara internasional.

“Secara khusus Labuan Bajo punya keunggulan karena keindahan alam yang luar biasa. Aktivitas masyarakat, budaya, serta pariwisata sudah berkembang dengan baik. Oleh karenanya, kita harus menyiapkan infrastruktur yang lebih baik di Labuan Bajo,” ungkapnya saat mendampingi kunjungan kerja Jokowi.

Budi menambahkan, pada pertengahan 2020, perpanjangan runway Bandara Komodo akan selesai dikerjakan, sehingga dapat digunakan pesawat besar, seperti Airbus 320. Kapasitas penumpang pun akan meningkat.

“Insya Allah pertengahan tahun depan runway-nya sudah 2.450 meter. Artinya, pesawat Airbus 320 bisa landing secara penuh. Selain itu, ada peningkatan dari kapasitas penumpang yang kita harapkan lebih dari 3,5 juta,” tegasnya.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan, pengembangan Bandara Komodo akan dilakukan dengan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Pelaksanaan KPBU direncanakan akan memiliki masa kerja sama selama 25 tahun.

Jokowi, kata Budi, mengharapkan pengelola Bandara Komodo ini nantinya merupakan pengelola yang memiliki jaringan pariwisata internasional. Dengan harapan, dapat lebih banyak menarik turis asing untuk berkunjung dan meningkatkan devisa.

“Kita akan buat Bandara Komodo Labuan Bajo ini menjadi Bandara Internasional dengan suatu pengelolaan yang unik dan mempunyai konektivitas internasional sehingga secara langsung turis turis akan datang kesini,” tambahnya.

Sebagai informasi, Bandara Komodo akan dikembangkan. Runway dari yang semula 2.250 meter akan diperpanjang menjadi 2.450 meter.

Kemudian, perluasan apron seluas 20.200 meter persegi, perluasan terminal domestik seluas 6.500 meter persegi, pembangunan terminal internasional seluas 5.538 meter persegi, pembangunan terminal kargo seluas 2.860 meter persegi, serta pembangunan beberapa fasilitas pendukung lainnya.

Ke depan, rute penerbangan dari Bandara Komodo juga akan diperbanyak menuju beberapa daerah di sekitarnya. Rencana rute domestik antara lain penerbangan ke Makassar, Atambua, Waingapu, Sabu, Rote. Sedangkan Malaysia dan Singapura menjadi rencana rute internasional baru yang akan dibuka.

Pengembangan Bandara Komodo ini memiliki tujuan untuk mendorong pertumbuhan lalu lintas udara yaitu hingga 4 juta penumpang dan 3.500 ton muatan kargo pada 2044 mendatang. Hal tersebut selaras dengan Nawacita ke 7 yaitu Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dengan Menggerakan Sektor Strategis Ekonomi Domestik. (jim)

Advertisement


Loading...