EKONOMI
Perekonomian Kabupaten Kupang Ditopang Sektor Pertanian dan Perdagangan

Kupang, Penatimor.com – Kabupaten Kupang memiliki pangsa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 7,08% dari total Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) atau berada di peringkat ke-3, dengan pertumbuhan menunjukkan tren stabil pada kisaran 5%. Perekonomian terutama ditopang oleh sektor lapangan usaha pertanian (45%), dan perdagangan (12%).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Muhammad Syahrial sampaikan ini pada pertemuan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kupang di Kantor Bupati Kupang, Selasa (26/6/2019).
Menurut Syahrial, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kupang pada 2016 lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi NTT, namun pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kupang lebih tinggi dari Provinsi NTT untuk perkembangan Inflasi, bahwa hingga bulan Agustus 2018, inflasi Provinsi NTT masih terjaga.
“Pada bulan Agustus, Provinsi NTT mengalami deflasi -0,45% (mtm) pada bulan Mei 2019, Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 0,30%(mtm),lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,51%(mtm). Realisasi inflasi tersebut menyebabkan secara tahunan inflasi tercatat sebesar 2,29%(yoy),” ungkapnya.
Syahrial menjelaskan, inflasi tersebut terutama dipengaruhi oleh tingginya tarif angkutan udara dan kenaikan kelompok bahan makanan terutama bawang, kangkung, dan telur ayam ras seiring tingginya permintaan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Sementara itu, kelompok inti mengalami deflasi yang didorong oleh penurunan biaya rekreasi dan kelompok sandangdan secara tahunan hampir sama dibandingkan inflasi bulan Agustus tahun sebelumnya,” jelasnya.
Di sisi lain, sambungnya, Kota Kupang sendiri mengalami deflasi -0,49% (mtm), lebih dalam dibandingkan deflasi bulan sebelumnya (0,19% mtm) sebagai pengaruh penurunan harga kelompok bahan makanan seperti padi, daging, ikan segar, sayuran dan bumbu-bumbuan.
Dia juga menegaskan, Kabupaten Kupang mempunyai peran yang sangat penting bagi pengendalian inflasi di Provinsi NTT dimana Kabupaten Kupang merupakan supporting bagi Ibukota Provinsi NTT, Kota Kupang.
“Kota Kupang merupakan salah satu dari 2 (dua) kota perhitungan inflasi di Provinsi NTT dengan memiliki peran penting untuk menjaga inflasi Provinsi NTT karena memiliki kontribusi yang terbesar yakni 86,4% (bandingkan Kota Maumere sebesar 13,6%),” katanya.
Syahrial menambahkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada triwulan I 2019 mencapai 5,09% (yoy), berada sedikit di atas nasional (5,07% yoy), meskipun melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2018 yang mencapai 5,32% (yoy).
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh PMTB/investasi dan konsumsi, baik rumah tangga maupun pemerintah. Dari sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi didorong oleh perdagangan, administrasi pemerintahan dan akomodasi makan minum,” tandasnya. (R2)
