INTERNASIONAL
NTT Wakili Indonesia di Pacific Expo 2019
Welington, penatimor.com – Kedutaan Besar RI di Wellington akan menggelar pameran bertitel The 1st Pacific Exposition 2019 pada 11-14 Juli 2019 di Skycity Convention Center, Auckland.
Pameran hasil kerja sama Indonesia, Australia dan Selandia Baru itu akan diikuti 18 negara Pasifik.
Indonesia sebagai pemrakarsa juga akan ambil bagian pada pameran itu. Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengungkapkan, Indonesia dalam ajang itu akan diwakili oleh lima provinsi berciri khas Pasifik, yakni Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.
“Ini adalah momen bersejarah karena untuk pertama kalinya Indonesia akan tampil bersama seluruh bangsa Pasifik dalam melakukan promosi perdagangan, investasi dan pariwisata secara bersama,” ujar Tantowi melalui siaran pers KBRI Wellington, Kamis (27/6).
Mantan pimpinan Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR itu menambahkan, keikutsertaan lima provinsi tersebut dalam The 1st Pacific Exposition 2019 merupakan ikhtiar sebagai terobosan dalam menjalin hubungan dengan negara-negara Pasifik.
“Kelima provinsi itu mewakili identitas Indonesia sebagai bagian Pasifik,” tutur Ambasador RI untuk Selandia Baru merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga itu.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun mendukung penuh ikhtiar KBRI Wellington menggelar The 1st Pacific Exposition 2019.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, wilayah timur Indonesia memiliki keindahan alam dan budaya yang unik.
“Alam dan budayanya berbeda dari tempat lain di Indonesia karena secara geografis terletak di Samudera Pasifik. Partisipasi kelima provinsi tersebut akan menunjukkan kepada dunia bagaimana budaya Pasifik juga berkembang pesat di Indonesia,” ujarnya.
Hilmar menambahkan, di lima provinsi wilayah timur Indonesia itu pula terdapat penduduk dari rumpun Melanesia. Jumlahnya pun melebihi jumlah seluruh penduduk di negara-negara Pasifik.
“Indonesia memiliki modal besar, yakni sumber daya manusia. Dan di Indonesia kebudayaan Melanesia ini terus dilestarikan oleh para pemangku kepentingan,” ulasnya. (R4)