UTAMA
959 Casis Bintara PTU Ikut Tes Antropomentri di Polda NTT
Kupang, penatimor.com – Sebanyak 959 orang peserta seleksi terpadu Polri TA. 2019 Polda NTT untuk Polisi Tugas Umum (PTU) mengikuti seleksi antropometri.
Seleksi antropometri bagi calon siswa (casis) Bintara PTU dilaksanakan di Aula Rupatama lantai 3 Polda NTT, Rabu (1/5).
Seleksi dipimpin Kabag Watpers Biro SDM Polda NTT AKBP Muhemad Arsyad.
Tes antropometri bagi PTU yang dipantau pengawas internal dan eksternal ini dibagi dalam dua hari.
Untuk hari pertama, Rabu (1/5), pelaksanaan antropometri bagi 472 orang casis bintara PTU diikuti peserta dari perwakilan Kota Kupang, Sumba Barat, Kabupaten Kupang, Sumba Timur dan Rote Ndao.
Sementara untuk hari kedua, Kamis (2/5), diikuti 487 orang peserta dari Kabupaten TTU, TTS, Belu, Alor, Lembata, Flores Timur, Ende, Ngada, Manggarai dan Manggarai Barat.
Pihak panitia meneliti dan menilai sejumlah aspek saat tes antropometri, antara lain kepala, leher, bahu, dada, perut, keseimbangan panggul/pinggul, kaki, wajah, cara jalan, mata, gigi, suara, kondisi dengan gerak anggota badan serta sikap.
959 casis ini merupakan peserta yang lulus tes jasmani A, B dan renang yang diselenggarakan selama dua hari, Minggu (28/4) dan Senin (29/4).
Sementara pada Selasa (30/4), seluruh peserta mengikuti tes renang di kolam Wira Sakti Kupang.
Tes jasmani A meliputi lari dalam waktu 12 menit mengitari lapangan Polda NTT.
Tes jasmani B meliputi restok, push up, shit up dan shutte run.
Tes jasmani A dan B diikuti 1.065 orang. Sebanyak 49 peserta gugur saat seleksi tahapan ini.
Sementara untuk renang diikuti 989 orang PTU, namun 30 orang gugur karena tidak bisa mencapai garis finis di kolam renang.
Sehingga tersisa 959 orang peserta yang mengikuti seleksi antropometri.
Kepada peserta yang tidak lulus tahapan seleksi jasmani, Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT AKBP Arief Satriyo, SIK., mengingatkan agar tidak mempercayai oknum yang menelpon atau menghubungi casis maupun orangtua dan mengatasnamakan panitia penerimaan Polri.
“Jangan percaya jika ada (oknum) yang menghubungi kalian. Panitia tidak pernah meminta uang kepada peserta yang lulus apalagi yang tidak lulus,” tambah mantan Kapolres Tana Toraja, Polda Sulawesi Selatan ini.
Arief Satriyo juga mengimbau kepada peserta yang tidak lulus untuk berlatih lebih giat, sehingga bisa mengikuti seleksi tahun depan jika usia masih memungkinkan. (R3)