Connect with us

UTAMA

Lebu Raya: Kemenangan Jokowi Harga Mati

Published

on

Frans Lebu Raya (IST)

Maumere, penatimor.com – Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan bahwa kemenangan Joko Widodo di Pilpres 2019 merupakan harga mati bagi masyarakat NTT.

Hal ini disampaikannya saat berorasi di hadapan ribuan massa yang hadir dalam kampanye terbuka di Lapangan Kota Baru, Maumere, Flores, Selasa (9/4).

Dia meminta, masyarakat membulatkan tekad mendukung pasangan Jokowi – Ma’ruf secara mutlak di daerah yang dulu pernah dipimpinnya itu.

Salah satu alasan dia begitu bersemangat mengampanyekan Jokowi, karena selama menjadi gubernur, dirinya sangat merasakan perhatian pemerintah pusat.

“Beliau sudah beri PKH, KIP, KIS dan dana desa. Ya sudah kita pilih lagi supaya lanjut program itu. Bahkan nanti ada 3 kartu. KIP Kuliah supaya mahasiswa dapat beasiswa. Kartu sembako murah untuk ke ibu-ibu,” kata Frans.

Frans juga menganggap Jokowi sangat mencintai NTT dengan membangun tujuh bendungan.

Politikus PDI Perjuangan ini juga melihat banyak hal dilakukan Jokowi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara di sisi lain, dia prihatin terhadap pihak-pihak serta lawan politik yang memfitnah dan memaki mantan Wali Kota Solo itu tanpa dasar.

Selain itu, Jokowi meski sudah menjadi presiden tetap menjadi karakter yang bersahaja.

“Beliau merakyat, baik, sederhana. Seorang tukang kayu, tinggal di bantaran kali. Karena apa? Karena tak sanggup beli tanah di tanah kota, seperti kebanyakan dari kita. Tak usah pikirkan calon lain. Percuma, capek. Pikirkan Jokowi saja,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi sambutan masyarakat NTT. Sambutan itu tak berhenti karena baru kemarin Jokowi berada di Kupang. Dia meyakini, wilayah NTT masih menjadi basis suara PDI Perjuangan di wilayah Indonesia Timur.

Meski bisa dibilang lumbung suara nasional, Jokowi tetap memerhatikan bahkan delapan kali menyambangi wilayah ini agar bisa maju bersama seperti dengan daerah lainnya.

“Maka Pak Jokowi membangun tujuh bendungan. Dua waduk saja bisa mengairi 15 ribu hektare sawah. Tanpa air tidak ada kemajuan, tanpa pembangkit listrik tidak ada kemajuan. Kalau mau meningkatkan kesejahteraan petani, rakyat akan cukup pangan, maka untuk itu perlu ada perairan yang mencukupi,” kata dia. (R5)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!