UTAMA
GMIT Kefas Oetete Gelar Drama Kolosal Libatkan 500 Pemeran
Kupang, Penatimor.com – Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jemaat Kefas Oetete akan menggelar pementasan drama kolosal 6 babak “Yesus Sang Mesias” dalam rangka merayakan Paskah tahun 2019.
Pementasan drama kolosal tersebut akan dilangsungkan di halaman SMAN 1 Kupang, Sabtu (20/4/2019) malam, dan akan melibatkan kurang lebih 500 orang pemeran.
Pentas drama teresebut disutradarai oleh Bayu Sang Alang. Brigjen Pol. Jhoni Asadoma bertindak sebagai produser 1, Yudi Sinlaeloe sebagai Produser 2 dan Jefry Pelt selaku produser 3. Sedangkan Yarlens Lapebesi akan bertindak sebagai Ketua Tim Kerabat Kerja, serta didukung oleh Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang.
“Pementasan drama ini akan berlangsung dengan durasi waktu 3,5 Jam, yang merupakan kolaborasi antara drama, musik, lagu, tari dan film,” kata Bayu saat ditemui di sela-sela persiapan panggung di halaman SMN 1, Kamis (18/4) malam.
Brigjen Pol. Jhoni Asadoma selaku Produser 1, juga tampak hadir melihat langsung persiapan pementasan drama kolosal tersebut, bersama Ketua Majelis Jemaat Kefas, Pdt. Mien Kalelado-Maerisa serta jajaran produser serta tim Kerabat Kerja, dan menyaksikan langsung beberap adegan yang akan ditampilkan dalam pementasan drama kolosal tersebut.
Drama ini dipentaskan pertama-tama untuk mengenang perjalanan Hidup Tuhan Yesus sejak Dia lahir sampai disalibkan, bahkan hingga kebangkitanNya.
“Ini suatu ide yang bagus sekali menurut saya, karena selain mengenang perjalanan hidup Yesus Kristus ini juga merangsang, membangkitkan kreatifitas pemuda/pemudi kita, anak-anak kita, dan bagaimana bekerjasama dalam sautu ikatan tim kerja yang besar dengan berbagai peran yang diatur dan semua harus tunduk pada arahan yang dibuat sutradara,” kata Wakapolda NTT tersebut.
Menurutnya, pementasan drama ini juga merupakan bentuk pendidikan karakter yang bagus, disamping juga untuk melatih anak-anak bagaimana mereka mengekspresikan dirinya dengan peran yang mereka mainkan.
“Jadi pemetasan drama ini memiliki banyak makna. Pertama, mengenal perjalanan hidup Tuhan Yesus. Kedua, bagaimana membangun kerjasama dan ketiga membangkitkan kreatifitas mereka sehingga mereka tumbuh dalam suatu lingkungan yang baik,” ujarnya.
Dari pementasan Drama kolosal ini, Brigjen Pol. Jhoni Asadoma berharap, minimal mereka akan tumbuh dengan melihat dan memerankan langsung adegan-adegan itu semakin menguatkan iman mereka.
“Sehingga dimanapun, kapanpun mereka selalu ingat akan pengorbanan Tuhan Yesus. Mmereka tidak boleh melupakan apalagi mengingkari hal itu,” ucapnya.
Ketua Majelis Jemaat Kefas, Pdt. Mien Kalelado-Maerisa mengatakan, kegiatan ini sangat baik, karena mau membangkitkan kembali peran serta jemaat untuk bersama-sama berperan dalam kegiatan drama kolosal ini, sekaligus membina persekutuan diantara jemaat, mulai dari anak kecil, pemuda sampai orang dewasa.
“Drama kolosal ini juga untuk mengingatkan kembali, mulai dari kisah penciptaan sampai dengan penderitaah Tuhan Yesus. Bagaimana lewat kisah ini jemaat kembali diingatkan untuk hidup sebagai pengikut kristus yang bercitrakan karakter Kristus,” paparnya.
“Setelah drama kolosal ini diharapkan jemaat bisa membaharui pemikiran, tetapi juga prilaku jemaat,” imbuhnya. (R2)