Connect with us

HUKRIM

OTT BUMN, KPK Tangkap Direktur Krakatau Steel

Published

on

Gedung Merah Putih Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta (NET).

Jakarta, penatimor.com – Tim Satgas Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT).

Kali ini, operasi senyap itu menyasar pejabat Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) yang merupakan seorang direktur Krakatau Steel. Informasi ini dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Basaria Panjaidtan.

“Ya benar (direktur Krakatau Steel), tadi sore sekitar pukul 18.30 WIB. Tim KPK memang menemukan adanya dugaan transaksi pemberian uang pada salah satu Direktur BUMN dari pihak swasta,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat malam (22/3).

Namun, dia tak merinci siapa direktur krakatau yang dimaksud. Padahal, Krakatau Steel memiliki beberapa orang yang menjabat sebagai direktur.

Adanya transaksi ini, diakui Basaria, setelah timnya mendapatkan informasi dari masyarakat. Transaksi itu ialah rencana pemberian uang dari pihak swasta yang pernah atau berkepentingan dengan proyek di salah satu BUMN.

“Diduga sebagian uang telah diberikan secara cash dan yang lainnya menggunakan sarana perbankan,” tukasnya.

Lebih lanjut, dia memaparkan uang yang ditemukan saat transaksi itu sedang dihitung atau didalami tim lembaga antirasuah ini.

“Iya, sedang didalami transaksi menggunakan rupiah ataupun dollar,” ujarnya.

Kemudian, total ada sekitar 4 orang yang diamankan dalam operasi ini. Namun, dia tak merinci pihak siapa saja yang dimaksud.

“Mereka sudah berada di gedung KPK untuk klarifikasi lebih lanjut. Informasi lebih lengkap akan disampaikan besok sore melalui konferensi pers di kantor KPK,” tuturnya.

“KPK memiliki waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status hukum dari pihak yang diamankan tersebut,” pungkasnya.

KPK mengamankan empat orang, termasuk direktur Krakatau Steel, dalam operasi tangkap tangan (OTT). Diduga suap diberikan secara tunai dan juga transfer melalui bank.

Komisaris Utama PT Krakatau Steel TBk, I Gusti Putu Suryawirawan mengaku sedang berkomunikasi dengan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim usai kejadian tersebut.

“Pak Silmy barusan komunikasi sama saya. Ini siapa nih. Dia (Silmy) bilang nggak tahu siapa (yang diciduk),” ujar Putu kepada JawaPos.com, Jumat (22/3).

“Ini barusan saya Whatsapp dia. Ini bener (ada OTT), cuman nggak tahu siapa,” ungkapnya.

Saat ini, Putu mengaku tengah berkomunikasi dengan Silmy dan direksi lainnya untuk mencari tahu siapa yang diciduk KPK.

“Pak Silmy malah bilang nggak tahu siapa. Coba kita cari tahu dulu,” pungkasnya. (JawaPos.com/R4)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUKRIM

Oknum Pegawai Kementerian PUPR di NTT jadi Tersangka Korupsi, Terima Rp300 Juta

Published

on

Penyidik Pidana Khusus Kejati NTT saat melakukan penahanan terhadap tersangka Quirinus Opat.
Continue Reading

HUKRIM

Kejari Lembata Tahan 2 Tersangka Korupsi di SLBN Lewoleba, Kerugian Rp271 Juta

Published

on

Penyidik Pidana Khusus Kejari Lembata saat melakukan penahanan terhadap kedua tersangka.
Continue Reading

HUKRIM

Lima Tersangka Korupsi di Kejati NTT Segera Disidangkan

Published

on

Kelima tersangka berada di ruang Pidsus Kejati NTT untuk proses Tahap II pada Jumat (30/8/2024).
Continue Reading