Connect with us

UTAMA

Gubernur Hadiri Peringatan 100 Tahun Masuknya Injil di Pulau Semau

Published

on

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat disambut dengan tarian dan tutur adat Helong saat menghadiri peringatan 100 tahun masuknya Injil di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Jumat (29/3/2019).

Kupang, Penatimor.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menghadiri perayaan peringatan 100 tahun masuknya Injil di Pulau Semau.

Acara itu dirangkai dengan tatap muka bersama masyarakat di Gereja Pokok Anggur Uinao, Desa Huilelot, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Jumat (29/3/2019).

Mengawali arahannya, Gubernur Viktor Laiskodat secara khusus berdialog dan memberikan motivasi kepada 60 siswa SMAN 1 dan SMAN 2 Semau yang juga dihadiri sekitar 1.500 warga Pulau Semau.

Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan, investasi sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pendidikan harus diprioritaskan. Karena pendidikan sangat penting untuk bisa mengubah nasib sebuah bangsa dan mengangkat harkat hidup masyarakat.

“Investasi adalah harga untuk sebuah kemajuan. Utamakan urus anak sekolah. Itu baru namanya bangkit, mendobrak budaya,” kata Viktor.

Gubernur juga menegaskan kepada para tokoh masyarakat, pendeta, majelis jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan para guru yang hadir pada kesempatan itu tentang pentingnya pendidikan.

Dia mengkritisi budaya masyarakat yang cendrung konsumtif. Tanpa bermaksud mengesampingkan tradisi budaya, mantan anggota DPR RI ini menyatakan, urusan sekolah jauh lebih penting daripada urusan pernikahan bahkan urusan kematian sekalipun.

“Kawin tidak boleh pesta, orang tua duduk adat saja cukup. Kecuali bagi pasangan yang mampu. Mau rubah ini pulau harus sekolah,” ujar mantan Ketua Fraksi NasDem DPR RI itu.

Menurut Viktor, membangun manusia itu bukanlah pekerjaan gampang. Karena itu anak-anak harus diajar oleh guru-guru terbaik, para pendeta juga harus terlibat.

Karena itu, dia berjanji untuk mengirimkan bahan bacaan bagi sekolah-sekolah di daerah itu, dan juga berpesan agar membangun budaya membaca, minimal dua jam setiap harinya.

Salmun Bislissin, tokoh masyarakat yang didaulat berbicara mewakili warga masyarakat dan jemaat, menyampaikan perasaan bangganya atas kehadiran Gubernur NTT di tempat mereka. Apalagi, Gubernur NTT tersebut adalah Putra Semau.

“Hari ini akan tercatat sebagai sebuah peristiwa penting. Tanggal 29 Maret 2019 menjadi bersejarah karena kerinduan anak-anak Semau untuk mendengar sendiri suara gubernurnya terjawab. Kami berharap Bapak Gubernur bisa menyampaikan arahan, supaya kami juga bisa ikut bangkit, bisa sejahtera,” ujarnya. (R2)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!