Kupang, penatimor.com – Salah satu program Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang pada tahun 2019 dalam menunjang bidang pendidikan adalah memberikan bantuan seragam sekolah bagi siswa TK, SD dan SMP.

Bantuan ini hanya diberikan bagi siswa SD kelas 1 sampai 5, dan siswa SMP kelas 7 dan 8, sementara untuk siswa TK akan diberikan bagi yang masih di kelas nol kecil.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang Filmon Lulupoy, mengatakan, ditargetkan bantuan seragam sekolah ini sudah bisa dibagikan pada April mendatang saat memasuki tahun ajaran baru.

“Saat ini kami sementara persiapan pejabat pembuat komitmen, survei harga dan mendata jumlah siswa. Minggu depan ditargetkan akan dilaporkan ke sistem, tentang rincian jumlah sekolah dan jumlah siswa-siswi di setiap sekolah serta ukuran baju yang akan dipesan,” kata Filmon, saat diwawancarai di Balai Kota Kupang, Senin (18/2).

Filmon menjelaskan, saat ini panitia sementara menyusun dan mendata siswa-siswi di semua sekolah, serta mensurvei harga seragam, agar ketika nantinya, pakaian yang dibagikan benar-benar berkualitas dan sesuai dengan standar dan ukuran.

“Karena ada beberapa seragam dengan model berbeda. Misalnya sekolah Islam tentunya seragamnya akan berbeda, dengan ukuran lebih panjang dan baju
yang lebih besar. Hal ini yang harus diperhatikan jangan sampai tidak sesuai dengan kebutuhan,” kata Filmon.

Ditargetkan 68.000 siswa TK, SD dan SMP di Kota Kupang akan mendapatkan bantuan seragam sekolah ini. Karena anggaran yang dialokasikan pada anggaran murni 2019 sebesar Rp 6 miliar.

Pakaian seragam akan dibagikan ke sekolah-sekolah dan selanjutnya pihak sekolah yang akan membagikan kepada siswa-siswi.

“Tidak bisa pihak Dinas Pendidikan yang membagikannya, karena yang lebih mengetahui kebutuhan adalah pihak sekolah. Selain itu, akan memakan waktu yang lama jika dinas yang membagi, maka untuk menghemat waktu maka diberikan kepada sekolah masing-masing,” ujarnya.

Dia mengaku, April nanti semua seragam sekolah sudah siap dibagikan, karena pada Juli mendatang proses belajar mengajar di tahun ajaran baru sudah dimulai.

“Kami berusaha agar bantuan ini tepat sasaran. Semua anak harus mendapatkannya, juga kami upayakan agar waktu pembagian tidak lewat dari masa masuk sekolah, karena tahun ini lebih cepat. Juni sudah masuk masa pendaftaran peserta didik baru dan pastinya Juli sudah mulai proses belajar mengajar,” ungkap Filmon. (R1)