UTAMA
Dinas Pertanian Gelar Festival Gerakan Daerah Kelor
Kupang, penatimor.com – Dinas Pertanian Provinsi NTT menyelenggarakan Festival Gerakan Daerah Kelor (Moringa Oleiferal). Kegiatan ini berlangsung meriah di area Car Free Day Kupang.
Festival Gerakan Daerah Kelor dimeriahkan dengan lomba yel-yel pengembangan Marungga di NTT, kepada para siswa tingkat SMA/SMK se- Kota Kupang di area CFD, Jl. El Tari, Kota Kupang, Sabtu (24/11).
Para siswa yang terlibat dalam kegiatan perlombaan tersebut, berasal dari tiga sekolah yang ada di Kota Kupang, yakni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Kupang, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Kupang dan SMK Negeri 2 Kota Kupang.
Perlombaan yang melibatkan para siswa ini sebagai bentuk promosi kepada para siswa agar turut mengkampanyekan pengembangan Kelor di lingkungan sekolah.
Terhadap perlombaan itu, tidak hanya dilakukan untuk tiga sekolah tersebut, namun diundang seluruh SMA/SMK di Kota Kupang, namun banyak sekolah yang terlambat.
Lomba yel-yel dinilai oleh dewan juri yang telah disediakan dari panitia penyelenggara, dan memberikan penentuan juara I kepada SMKN 2, sementara juara II diraih SMAN 1 dan juara III menjadi milik SMKN 3 Kota Kupang.
Juara I mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 500.000, juara II mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 300.000 dan Juara III Rp 200.000.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dalam sambutannya pada kesempatan tersebut, mengatakan, saat ini Kelor mulai dikenal di seluruh dunia dengan khasiat yang sangat luar biasa, sehingga dengan kegiatan jalan sehat, senam dan lomba-lomba yang diselenggaraan oleh Dinas Pertanian saat ini, merupakaan kegiatan yang sangat positif.
Ditambahkan, selain kegiatan jalan sehat dan senam bersama serta lomba yel-yel tingkat SMA/SMK, juga akan dibagikan anakan kelor kepada 6 perwakilan kecamatan.
Anakan yang dibagi tersebut diharapkan dapat ditanam, dirawat dengan baik agar bisa memberikan hasil yang baik pula.
“Dalam rangkaian kegiatan ini, kita juga akan diperiksa kesehatanya untuk membuktikan bahwa manfaat dari Kelor ini sangat luar biasa. Sehingga silahkan memeriksa dan menemukan penyakit apa silahkan komsumsi Kelor dan jelang beberapa waktu yang akan datang silahkan periksa kembali. Diyakini penyakit yang dideritanya akan bablas,” ungkap Josef.
Orang nomor dua di Pemprov NTT itu juga berpesan kepada seluruh masyarakat yang hadir saat itu, untuk terus melakukan kampanye komsumsi Kelor dan melakukan pengembangan daerah Kelor di setiap lingkungan dan pekarangan rumah.
“Jika dilakukan oleh semua masyarakat, maka ini bagian dari dukungan terhadap pemerintah melalui gerakan Revolusi Hijau,” papar Josef.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian NTT Yohanes Tay Ruba, dalam laporan kegiatannya, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan perwujudan dari gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Untuk itu melalui kegiatan festival tersebut, diharapkan kepada berbagai masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mensosialisasi dan mempromosikan pengembangan Kelor di NTT, baik manfaat, kegunaan dan upaya-upaya pemenuhan gizi masyarakat juga meningkatkan pendapatan masyarakat di NTT.
“Tujuan Festival Gerakan Daerah Kelor di NTT adalah mensosialisasikan dan mempromosikan pengembangan Kelor di NTT, sekaligus mengajak masyarakat mengkomsumsi Kelor sebagai gizi keluarga,” tutur Yohanis. (R1)