Connect with us

PENDIDIKAN & SASTRA

Mutu Pendidikan di NTT, Kota Kupang Anjlok di Urutan 18

Published

on

Ilustrasi mutu pendidikan (NET)

Kupang, penatimor.com – Mutu pendidikan di Kota Kupang ternyata masih kalah jauh dari sejumlah kabupaten di NTT.

Untuk tingkat Provinsi NTT, ternyata mutu pendidikan Kota Kupang berada di urutan ke-18.

“Mutu pendidikan kita (Kota Kupang) masih terbelakang, dibanding kabupaten-kabupaten lain, seperti Rote Ndao dan Sumba Barat Daya, karena kita di urutan ke-18,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Filmon Lulupoy di SMPN 4 Kupang, Jumat (19/10).

Filmon sampaikan hal itu saat menyerahkan alat laboratorium komputer dan media pembelajaran lainnya untuk beberapa sekolah.

Maka dari itu, kata Filmon, alat dan media pembelajaran ini diberikan oleh pemerintah agar guru bisa mengembangkan kompetensi, kreatifitas dan inovatif dalam mengembangkan materi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.

“Kita menyadari bahwa sekarang kualitas mutu pendidikan harus ditingkatkan, melihat perkembangan teknologi sekarang ini, semua harus bisa mengembangkan kreatifitas, inovasi dan lainnya untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan,” kata Filmon.

Dia meminta agar sekolah membuat pergerakan untuk memilah high class, middle dan low class.

Bila middle dan low masih terdapat banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah 70, maka guru harus fokus untuk bisa menaikkan nilai mereka.

“Guru harus berusaha agar bisa menaikan capaian nilai siswa, meningkatkan minat dan bakat siswa untuk terus belajar,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kondisi Kota Kupang saat ini tengah masuk dalam bulan ekstrem. Jika guru-guru tidak merancang atau membuat materi pembelajaran yang inovatif, maka siswa-siswi tidak mengikuti pelajaran dengan baik.

“Sekarang ini puncak musim kemarau, jadi tentu siswa-siswi gerah dan malas ikuti pelajaran. Mereka akan duduk dan mengantuk. Mengatasi hal ini, guru harus lebih aktif dan inovasi untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas,” terangnya.

Adapun kasus yang sering terjadi, lanjut dia, ada anak yang ke toilet dan tidak kembali lagi hingga mata pelajaran selesai. Maka dari itu, guru harus membuat gambar, animasi yang bagus-bagus untuk menarik perhatian siswa ketika belajar.

“Pengembangan secara kreatif dan inovatif inilah yang harus dilakukan guru melalui alat yang diberikan ini,” harap Filmon.

Sementara itu, Kepala SMPN 4 Kupang, Hendrik Adu, mewakili beberapa sekolah penerima alat laboratorium, mengaku senang bisa menerima alat komputer dan media pembelajaran.

Alat ini menurut dia, merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap peningkatan mutu pendidikan.

“Kami berkomitmen akan memanfaatkan alat ini secara maksimal, yang pertama diperuntukan untuk UNBK pada April tahun mendatang. Karena tahun lalu kami masih melakukan ujian manual. Dengan bantuan ini kami bisa melakukan UNBK,” ujar Hendrik.

Diakuinya, secara fisik memang belum lengkap. Misalnya, calon ujian di sekolahnya ada 400 lebih siswa, sehingga membutuhkan 5 server.

Namun yang ada 3 server. Sedangkan untuk komputer atau laptop bisa dipinjam dari guru dan siswa.

Dia melanjutkan, dengan adanya alat sebagai media pembelajaran tentu sudah dapat membantu guru dalam proses pembelajaran di kelas.

“Bantuan ini merupakan salah satu upaya untuk menghadapi ujian nasional berbasis komputer tahun depan. Diupayakan agar Kota Kupang bisa 100 persen UNBK,” pungkas Hendrik Adu.

Sekadar tahu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Kupang memberikan bantuan komputer dan infokus kepada beberapa sekolah di Kota Kupang.

Sekolah yang mendapat bantuan adalah SMPN 4, SMPN 3, SMPN 6, SMPN 7 dan SMPN 12 Kupang, mendapat 110 alat laboratorium komputer dan 14 sekolah lainnya memperoleh dua media, yakni dua unit laptop dan dua unit infokus.

Penyerahan alat laboratorium komputer dan media pembelajaran diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Dikbud Kota Kupang, Filmon J. Lulupoy di SMPN 4 Kupang, Jumat (19/10).

Penyerahan juga bersamaan dengan Sosialisasi Penggunaan Alat IT untuk peningkatan mutu pendidikan jenjang SMP. (R1)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!