Connect with us

POLKAM

Gubernur Ajak Berantas Buta Aksara di NTT

Published

on

Foto: IST

Kupang, Penatimor.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memberantas buta aksara di provinsi berbasis kepulauan itu.

Gubernur sampaikan ini dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Setda Provinsi NTT, Stefanus Ratoe Oedjoe dalam acara pembukaan peringatan Hari Aksara Internasioal (HAI) ke-53 di Lapangan Manda Elu Waikabubak, Sumba Barat, Rabu (10/10/2018).

Menurut Stefanus, berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik bersama Pusat Data Statistik Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Tahun 2017, jumlah penduduk usia 15 hingga 59 tahun yang telah berhasil dibebasaksarakan mencapai 97,93 persen. Artinya tersisa 2,07 persen penduduk atau sebanyak 3.387.035 orang lagi yang belum melek aksara.

“Khusus NTT, jumlah penduduk buta aksara kita sebesar 5,15 persen atau sebanyak 151.546 jiwa. Angka ini menurun signifikan jika dibandingkan data tahun 2015 yang mencapai 7,27 persen penduduk,” kata Stefanus.

Dalam acara yang dilaksanakan dua tahun sekali itu, Gubernur mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menggunakan data capaian tersebut, sebagai acuan dalam menyusun perencanaan dan penganggaran. Untuk membebaskan NTT dari buta aksara. Menurutnya, hal ini penting dalam memerangi kemiskinan dan keterbelakangan daerah.

Untuk menyukseskan Program Indonesia Membaca, Pemerintah Provinsi NTT juga telah mencanangkan Gerakan Literasi pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2016 lalu.

“Gerakan Literasi ini tidak hanya dimaknai sebagai sebuah ajakan untuk membaca dan menulis. Lebih dari itu, gerakan ini diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan vokasional, sesuai konteks lokal, untuk meningkatkan kualitas hidup bersama,” ujarnya.

Dalam acara yang sama, Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole menyampaikan selamat datang kepada 875 peserta yang telah hadir, di luar peguyuban yang turut berpartisipasi. Dia juga menyampaikan terima kasihnya untuk kepercayaan yang diberikan kepada Sumba Barat sebagai tuan rumah kegiatan.

Perayaan HAI 2018 yang mengusung tema “Mengembangkan Ketrampilan Literasi yang Berbudaya” itu, diawali dengan karnaval budaya melibatkan perwakilan dari 17 Kabupaten/ Kota di NTT.

Selain itu, turut diselenggarakan 18 perlombaan yang berpusat di bekas Kantor Bupati Sumba Barat. Hasilnya akan diumumkan panitia, saat penutupan acara pada Hari Sabtu, tanggal 13 Oktober 2018. (R2)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *