Connect with us

HUKRIM

Bertengkar, Sakit Hati, Deni Baifatu Gorok Leher Istrinya hingga Tewas

Published

on

Marlice Tefu semasa hidup (IST)

Kupang, penatimor.com – Pihak Polsek Alak terus mengembangkan penyidikan kasus dugaan pembunuhan dengan korban Marlice Tefu (37) di kediamannya, wilayah RT 023/RW 007, Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Sabtu (20/10), sekira pukul 06.00 pagi.

Marlice yang adalah seorang PNS di SDN Kapadala itu dibunuh suaminya sendiri, Deni Christofel Baifatu (DCB).

Kapolsek Alak, Kompol I Gede Sucitra yang dikonfirmasi, mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan awal, tersangka mengaku tindakan pembunuhan yang dilakukan itu bermula dengan pertengkaran.

“Sesuai dengan pemeriksaan saat ini, pelaku mengaku terjadi pertengkaran antara dirinya dengan istrinya, sehingga merasa sakit hati, pelaku mengambil pisau miliknya dan menggorok leher korban hingga tewas di tempat,” kata Kapolsek Alak.

Setelah menghabisi nyawa istrinya, DCB menyerahkan diri kepada pihak kepolisian Brimobda NTT dan langsung mengkoordinasi dengan pihak kepolisian Polsek Alak untuk melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Alak, mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari Brimob bahwa ada orang yang menyerahkan diri akibat membunuh istrinya.

Setelah menerima informasi itu pihaknya mendatangi TKP dan menemukan korban sudah tidak bernyawa.

“Untuk sementara kami masih melakukan evakuasi terhadap korban ke RS Bhayangkara Titus Uli Kupang guna melakukan outopsi serta mengumpulkan barang bukti dan memasang police line di TKP,” ujar mantan Kapolsek Maulafa itu.

Ditambahkan, terkait motif pembunuhan pihaknya belum memastikan dan sementara mendalami.

“Dugaan sementara korban dibunuh karena dari hasil olah TKP terdapat pisau dan beberapa luka di tubuh koban yang mengalami pendarahan,” kata Kompol I Gede Sucitra.

Sementara Nimbrot Neno, tetangga korban, kepada wartawan, mengatakan, suami korban sudah tidak berada di rumah sekitar 8 bulan dan baru datang di rumah sekitar 2 minggu.

Namun kejadian yang terjadi itu tidak diketahui.

Warga sekitar baru mengetahui setelah anaknya menangis karena melihat ibunya yang tergeletak di lantai dan berumuran darah.

“Ada tetangga yang mendengar anak yang kedua menangis, pikir ibunya tidak ada lalu bermaksud mendatangi dan menenangkan anak ini. Setelah sampai di rumah melihat korban tergeletak di lantai,” ungkap Nimbrot.

Inifomasi yang dihimpun menyebut korban memiliki tiga orang anak dan saat kejadian, dua orang anak sementara berada di rumah, sedangkan anak pertama tidak berada di rumah. (R1)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!