HUKRIM
Siswa Brigadir Perbatasan Long March 25 Kilometer
Kupang, Penatimor.com – Sebanyak 188 siswa brigadir Polri Perbatasan tahun 2018 yang sudah lima pekan menjalani masa pendidikan di SPN Polda NTT menjalani long march sejauh 25 kilometer, Minggu (9/9/2018).
Long march dipimpin langsung Ka SPN Polda NTT, Kombes Pol Nanang Putu Wardianto dan menerjunkan tenaga medis serta seluruh instruktur SPN Polda NTT.
Tim medis sendiri terdiri dari Kompol dr Hery Purwanto, SpB, AKP Aris Saputro, Ipda Wahid Wahyudi, Aiptu Jefri Sonvilla, dr Wiwit dan Rini.
Ka SPN Polda NTT, Kombes Pol Nanang Putu Wardianto disela-sela pelepasan kegiatan long march di SPN Polda NTT mengemukakan, sejak siswa dididik di SPN Polda NTT juga dilakukan kegiatan eksternal di luar lingkungan SPN Polda NTT.
“Minggu I sejauh lima kilometer dan bertambah terus. Hingga minggu ke V sejauh 25 kilometer melakukan long march di luar SPN Polda NTT,” ujar Ka SPN Polda NTT.
Selain kegiatan long march, kegiatan tersebut juga sebagai bagian dari refreshing dan mengenalkan siswa akan dunia luar karena rute melintasi kantor-kantor pemerintah dan obyek vital yang bakal dijaga siswa bintara Polri setelah menjadi polisi.
Disebutkan kalau pola pendidikan siswa bintara Polri tahun 2018/2019 berbeda dengan pola pendidikan tahun sebelumnya. “Jika ditahun 2017/2018, pola pendidikan untuk polisi tugas umum dengan 34 modul pelajaran, maka saat ini pola pendidikannya berubah menjadi brigadir Polri perbatasan dengan tambahan lima modul pelajaran,” tambahnya.
Otomatis, siswa mendapatkan 39 modul pelajaran selama tujuh bulan di SPN Polda NTT. Lima modul tambahan meliputi bahasa Inggris, ilegal logging, ilegal maining, ilegal fishing dan masalah perbatasan.
NTT sendiri dikategorikan sebagai wilayah perbatasan karena berbatasan darat dengan negara Timor Leste. Selain NTT, sejumlah Polda pun menjalani pendidikan bintara perbatasan seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Riau dan Papua.
“Ada sejumlah Polda yang menjalani pendidikan bintara Polri perbatasan baik yang berbatasan darat maupun berbatasan laut,” tandasnya.
Terpisah, Kompol dr Heru Purwanto selaku ketua tim medis kegiatan long march mengemukakan kalau tim medis memback up penuh terutama kegiatan di luar lapangan untuk menghindari kegiatan darurat.
Sebelum kegiatan long march terlebih dahulu dilakukan pengukuran temperatur terkait suhu global bola basah agar preventif jalan. Sebagai simbol, pihak medis menyiapkan bendera hijau, kuning, merah dan hitam.
Bendera hijau menyatakan keadaan aman secara umum yakni tempratur dibawah 29 derajat. “Bendera kuning dipasang jika tempratur 29-36 derajat maka kita mengantisipasi sewaktu siswa berjalan dengan jarak jauh,” ujarnya.
Jika bendera kuning maka tim medis meminta pengasuh menyiapkan air minum dan air untuk menyiram siswa. Sementara bendera merah menjadi warning dan harus menghindari kegiatan diluar. “Kalau sudah bendera hitam maka perlu dilakukan evaluasi,” tambahnya.
Tim medis juga memback up jika ada siswa yang mengalami cedera dengan menyiapkan obat-obat emergency. “Kita juga melakukan rehabilitasi jika ada kejadian dan mengobati yang luka-luka,” tandasnya.
Kegiatan long march siswa Diktuk Bintara Polri perbatasan TA 2018, Minggu (9/9) mengambil rute dari SPN Polda NTT belok kiri menuju Jalan WJ Lalamentik lurus menuju lampu merah bundaran kantor gubernur NTT.
Selanjutnya melewati Transmart Kupang menuju Jalan Taebenu (Liliba) lurus hingga samping lapangan bola Lanud Penfui.
Kemudian belok kanan menuju Jalan Antono sampai bak biru AURI dan berhenti sejenak untuk snack sambil melakukan yel-yel.
Siswa melanjutkan perjalanan melewati RSS Baumata terus sampai simpang empat belok kiri melewati RS AURI.
Selanjutnya siswa belok kanan melewati pasar Penfui lurus melewati pos KP3 udara lurus depan kampus Undana Penfui dan lurus melewati kampus STIM Kupang.
Kemudian lurus hingga lampu merah Oesapa belok kanan lurus sampai kantor pegadaian Oesapa kemudian belok kiri menuju pantai warna (Oesapa).
Dilokasi tersebut, siswa akan makan siang dan beristrahat kemudian melanjutkan perjalanan melewati pasar Oesapa lurus hingga lampu merah belok kanan lurus sampai Pulau Indah.
Lalu belok kiri lurus belok kanan ke Jalan Samratulangi lurus menuju hotel Ina Boi belok kiri melewati hotel Pelangi dan belok kanan melewati RS Siloam kemudian belok kiri arah pasar Oebobo.
Selanjutnya belok kanan menuju gang Danger Fatululi dan belok kiri menuju Jalan Ainiba belok kiri ke arah kuburan Oebobo dan belok kanan ke Kampung Sabu. Kemudian belok kiri melewati SMA Karya Kupang dan belok kanan masuk SPN Polda NTT.
Sepanjang rute perjalanan, siswa menyanyikan sejumlah lagu sambil memikul senjata dan ransel. Panas terik matahari tidak menyurutkan langkah siswa melakukan aksi berjalan 25 kilometer.
Ada empat siswa yang dalam keadaan sakit masuk dalam kelompok bodrex. Siswa ini lah yang akan membantu rekannya jika ada rekan yang cedera selama kegiatan long march. Mereka diberikan helm khusus yang dipakai dan tidak bergabung dengan rekan lain melakukan long march. (R4/Ilo)