POLKAM
Sistem Pengelolaan Ketenagakerjaan di NTT Harus Dibenahi
Kupang, Penatimor.com – Sistem pengelolaan ketenagakerjaan di NTT harus dibenahi secara baik mengingat persoalan TKI sangat kompleks yang membutuhkan penanganan segera.
Penjabat Gubernur NTT, Robert Simbolon sampaikan ini di Kupang, Jumat (20/7/2018).
Menurut Robert, dirinya telah berdiskusi dengan tim Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigasi terkait persoalan ketenagakerjaan di NTT. Diskusi tersebut untuk mendapatkan sistem pengelolaan ketenagekerjaan secara baik.
“Kita akan bangun koordinasi dengan berbagai pihak di daerah maupun pusat untuk merevitalisasi sistem layanan terpadu satu atap dalam perekrutan dan pengiriman TKI,” kata Robert.
Dia menyatakan, setelah mempelajari masalah TKI di NTT, kesan yang muncul adalah masalahnya sangat kompleks. Banyak aspek yang harus dibenahi. Salah satunya adalah layanan satu atap. Karena itu harus dicarikan jalan keluar tercepat agar layanan satu atap ini direvitalisasi sekaligus memperkuat balai-balai latihan kerja yang sudah dibangun pemerintah tapi belum maksimal bekerja. Misalkan di Alor dan Sumba Barat Daya.
Pada kesempatan itu Robert menyebutkan sejumlah kebutuhan lain yang penting diperhatikan. Kebutuhan itu seperti layanan pemeriksaan kesehatan yang menjadi bagian dari persyaratan pengiriman para calon TKI. Layanan kesehatan calon TKI yang masih terpusat di Kota Kupang tentunya menyulitkan para calon TKI di daerah- daerah untuk memeriksakan kesehatannya.
“Persoalan ini mesti dipikirkan dalam rangka memberi kemudahan layanan karena akan mempengaruhi para calon TKI untuk memenuhi persyaratan,” tandas Robert.
Robert yang masih menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Kemendagri ini menyatakan, sangat menginginkan agar NTT bisa keluar dari statusnya sebagai sumber masalah perdagangan orang. Hal pertama yang dibangun adalah semangat bersama dalam melakukan perbaikan. (R2)