Connect with us

UTAMA

Robert Simbolon Fokus Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat

Published

on

Mendagri Tjahjo Kumolo menyaksikan penyerahan memori tugas dari mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya kepada penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon, Selasa (17/7) siang tadi.

Jakarta, penatimor.com – Agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selepas Gubernur Frans Lebu Raya pensiun, Selasa siang (17/7), Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo secara resmi melantik Robert Simbolon sebagai Penjabat Gubernur NTT.

Pelantikan dilakukan di gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Tampak hadir dalam acara pelantikan Gubernur NTT demisioner Frans Lebu Raya dan wakilnya.

Ikut hadir para pimpinan DPRD Provinsi NTT dan jajaran pejabat teras di Kemendagri maupun Provinsi NTT.

Seperti diketahui Robert Simbolon sendiri adalah pejabat di Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

Saat ini, ia sedang memangku jabatan sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara di BNPP.

Robert akan memangku jabatan Penjabat Gubernur NTT, sampai gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil pemilihan kepala daerah serentak dilantik.

Prosesi pelantikan itu sendiri berjalan khidmat, diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Presiden tentang pengangkatan Penjabat Gubernur NTT yang dibacakan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

“Dengan mengucapkan syukur ke hadirat yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini, saya Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi saudara Robert Simbolon sebagai Penjabat Gubernur NTTberdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/P tahun 2018,” kata Tjahjo.

Tjahjo pun melanjutkan prosesi pengangkatan sumpah. Kata dia, ia percaya Robert bisa menjalankan tugas dengan baik sebagai Penjabat Gubernur NTT seraya ia mengingat tentang tanggung jawab yang harus dijalankan seorang pejabat gubernur.

“Saya percaya bahwa saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan,” katanya.

Seperti diketahui, Gubernur NTT Frans Lebu Raya telah mengakhiri masa jabatan keduanya pada 16 Juli 2018 lalu. Sesuai perintah UU Pemda, untuk mengisi kekosongan kepimpinan karena kepala daerah habis masa jabatannya, maka diangkat seorang penjabat sampai kepala daerah terpilih dilantik secara definitif.

Artinya, Robert akan menjadi penjabat sampai bulan September 2018 yang dijadwalkan sebagai waktu pelantikan para kepala daerah terpilih hasil pilkada.

Dalam kata sambutannya, Gubernur NTT demisioner, Frans Lebu Raya menyambut baik pelantikan penjabat gubernur di provinsi yang pernah dipimpinnya selama dua periode.

Ia pun berharap, Robert bisa menjalankan tugas sebaik mungkin.

Frans berkomitmen untuk mendukung kerja penjabat gubernur. Dan ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat di NTT mendukung tugas penjabat gubernur yang telah dilantik.

“Karena itu, memang harus ada penjabat, karena masa jabatan saya dan pak Benny Litelnoni berakhir pada 16 Juli 2018,” kata Frans Lebu Raya.

Usai terah terima jabatan yang dilanjutkan dengan penyerahan plakat penghargaan plakat penghargaan yang diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Frans Lebu Raya diberi kesempatan menyampaikan kata sambutan.

Dalam kata sambutannya, Frans menyambut baik pelantikan Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon, yang akan menggantikannya sampai gubernur dan wakil gubernur terpilih dilantik.

Tidak lupa, Frans juga sempat membeberkan kemajuan pembangunan di NTT yang menurutnya berkembang pesat.

Menurut Frans, kemajuan pembangunan di NTT, tidak lepas dari perhatian Presiden Jokowi yang memang ingin ada pemerataan pembangunan. Ia pun bersyukur, pusat memberi dukungan penuh.

Sehingga akselerasi pembangunan di provinsi berjalan dengan baik. Bahkan hasilnya kini mulai dirasakan masyarakat.

“Pembangunan infrastruktur di kawasan NTT juga cukup pesat. Saat ini terdapat tujuh bendungan yang sudah dan sedang dibangun,” kata Frans.

Tidak hanya itu lanjut Frans, selama masa kepemimpinannya situasi sosial di NTT relatif aman. Tidak ada gejolak yang berarti. Hubungan antar umat beragama dan masyarakat terjalin dengan baik. Stabilitas keamanan pun bisa terjaga.

“Selama lima tahun situasi keamanan dan ketertiban masyarakat berjalan aman. Kondisi toleransi dan kerukunan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah pun berkembang pesat,” katanya.

Dan yang ia syukuri, pelaksanaan Pilkada di NTT kemarin juga berlangsung dengan damai. Tanpa gesekan. Tanpa riak yang mengarah pada konflik. Ini bukti, masyarakat di NTT termasuk juga para kontestan yang berkompetisi kemarin, bisa berpolitik secara dewasa.

“Pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2018 yang berlangsung di 10  kabupaten di NTT pun diikuti warga dengan antusias,” ujarnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur NTT,  Robert Simbolon menegaskan, ia siap menjalankan mandat yang diembannya. Dan, segala arahan serta instruksi Mendagri akan dijalankan sebaik mungkin. Terutama menjamin pelayanan publik.

“Sesuai arahan Pak Menteri, kami tetap akan fokus pada pelaksanaan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat tetap berlanjut serta tidak ada gangguan hingga bekerjanya pemerintahan yang baru nanti di bawah Gubernur dan Wagub nanti yang terpilih,” katanya. (R3)

Advertisement


Loading...