Kupang, penatimor.com – Tim penyidik Kejati NTT memeriksa Kepala Inspektorat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) Septinus M. Bule Logo.

Septinus diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan perkara dugaan korupsi dana Bansos pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) tahun anggaran (TA) 2013, 2014 dan 2015 senilai Rp 23 miliar.

Selain Septinus, tim penyidik juga memeriksa tambahan saksi Jairus Lobo Huki (Kuasa BUD dan Kabid Anggaran DPPKAD Sarai), Doci Moe (Bendahara Bantuan DPPKAD Sarai) dan Johanes B. Ndena (Kabid Akuntansi DPPKAD Sarai).

Terpantau, para saksi memenuhi panggilan tim penyidik dengan mendatangi Kantor Kejati NTT di Jl. Adhyaksa No. 1, sekira pukul 08.00.

Setelah melapor diri pada petugas piket, para saksi kemudian diarahkan menuju ruang pemeriksaan Bidang Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) di Lantai 1 gedung Kantor Kejati NTT.

Para saksi kemudian diperiksa tim penyidik beranggotakan Hendrik Tii, Andrew Keya, Benfrid Foeh dan Emi Jehamat. Pemeriksaan saksi berlangsung dari pukul 09.00-18.00, atau selama 9 jam.

Kasi Penkum Kejati NTT Iwan Kurniawan yang dikonfirmasi, mengatakan, pemeriksaan saksi pada tahap penyidikan dikebut untuk merampungkan perkara tersebut.

Sementara mengenai pemeriksaan terhadap Jonathan R. Djami selaku Plt. Sekda Sarai, yang sebelumnya dijadwalkan kemarin, tidak dilakukan penyidik karena yang bersangkutan sudah lebih dahulu diperiksa.

“Jadi untuk Plt. Sekda sudah diperiksa lebih dahulu, karena yang bersangkutan minta pemeriksaan dimajukan minggu kemarin,” kata Iwan.

Sementara pemeriksaan terhadap Plt. Bupati Sarai Nikodemus Rihi Heke yang dijadwalkan pada Jumat (22/6) mendatang.

Sekadar tahu, dalam tahap penyidikan perkara dimaksud, tim penyidik Kejati NTT telah memeriksa sejumlah saksi lain, masing-masing Welem Raga Lay sebagai mantan Kepala DPPKAD Sarai, yang kini Kepala Badan Keuangan, termasuk Maria Yose Latuperisa selaku mantan Sekretaris DPPKAD Sarai dan Arlince Edi Djami (Sekretaris DPPKAD Sarai). (R1)