Connect with us

UTAMA

Ketua MUI NTT Serukan Perangi Narkoba

Published

on

H. Abdul Kadir Makarim

Kupang, penatimor.com – Pasca Idul Fitri umat muslim tetap diimbau senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Semangat Ramadan dan Idul Fitri mesti terus terpatri di dalam diri umat Islam yang diimplementasi dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

Demikian dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT H. Abdul Kadir Makarim di kediamannya, Kelurahan Nunleu, Sabtu (16/6).

“Semoga kita bersama-sama terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya,” ujarnya.

Makarim mengucapkan terima kasih kepada aparat TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta umat nonmuslim yang telah bersama-sama menjaga kerukunan dan kenyamanan selama Ramadan hingga Idul Fitri.

Dia juga mengharapkan keberagaman di bumi Flobamora ini tetap terus dipupuk serta dijaga dengan baik dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

“Marilah bersinergi menjaga kerukunan serta keharmonisan antar umat beragama yang penuh dengan nuansa kekeluargaan (Persaudaraan),” kata Makarim.

“Kita pupuk keberagaman di bumi Flobamora sebagai Nusa Terindah Toleransi,” sambung dia.

Dia juga menegaskan untuk menolak radikalisme dan terorisme. Oleh sebab itu dalam mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sinergitas semua elemen terkait untuk mencapai harapan bersama.

Karena, menurutnya, dengan kokohnya keberagaman dan kerukunan antar umat beragama maka tidak ada yang dapat mengganggu bumi NTT yang dicintai bersama.

Dengan demikian, keharmonisan antar umat beragama yang telah terjalin baik ini terus dipupuk. Sehingga nuansa kekeluargaan serta persaudaraan tetap tumbuh subur dari generasi ke generasi yang nantinya ke depan akan mengisi ruang-ruang berbangsa dan bernegara.

Dan pada akhirnya apa yang diharapkan bersama dalam menjalani kehidupan bermasyarakat yang pluralisme ini tetap menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama di NTT yang terdiri dari 21 Kabupaten dan 1 Kota.

Sementara itu, Ketua MUI NTT juga mengimbau kepada para penceramah untuk menyampaikan tentang bahaya Narkoba kepada jemaah muslim. Pasalnya, diketahui bersama bahwa narkoba merupakan barang haram yang dapat menyebabkan setiap individu meregang nyawa.

“Saya harapkan penceramah ketika menyampaikan tausyiah juga menyinggung tentang bahaya narkoba,” pungkasnya. (R1)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *