Connect with us

HUKRIM

Tiba di Kupang, Jenazah Prenje Langsung Dibawa ke Alor, Sore Ini Pemakaman

Published

on

Jenazah Bripka Mahrum Prenje tiba di Bandara El Tari Kupang, Sabtu (12/5). FOTO: WILIAM

Kupang, penatimor.com – Jenazah Bripka Mahrum Prenje, anggota Intelkam Mako Korps Brimob Kelapa Dua yang tewas ditikam dengan pisau oleh oknum teroris di Mako Brimob telah tiba di Kupang, sekira pukul 07.00.

Jenazah diterbangkan dari Jakarta ke Kupang dengan pasawat Batik Air, selanjutnya dikeluarkan melalui pintu terminal cargo.

Penjemputan jenazah dilakukan secara kedinasan Polri.

Ikut menjemput jenazah, Kasat Brimob Polda NTT Kombes Pol Deonijiu de Fatima dan Direktur Reskrimsus Kombes Pol Daniel Yudho Ruhoro, didampingi Kapolres Kupang Kota AKBP Anton Christian Nugrono dan Wakapolres Kupang Kota Kompol Jacki Umbu Kaledi.

Kasat Brimob Polda NTT Kombes Deojinio de Fatima saat diwawancarai, mengatakan, jenazah segera diberangkatkan ke Alor menggunakan kapal operasional milik Kantor SAR Kupang.

“Hari ini kita berangkat dari Pelabuhan Tenau menggunakan kapal Basarnas yang lebih cepat dan bisa membawa pasukan yang lebih banyak untuk menghadiri upacara pemakaman secara militer sore nanti di Alor. Beberapa perwakilan dari keluarga termasuk istri dan anak almarhum juga ikut. Personel dari Polres Alor juga sudah siap,” sebut Kasat Brimob.

Syafrudin Frenje, kakak kandung almarhum yang ikut menjemput jenazah di Bandara El Tari, mengatakan, keluarga telah mengikhlaskan kematian tersebut.

“Kami keluarga ikhlas dengan kematian ini. Mungkin sudah menjadi jalan hidupnya. Ini risiko menjadi anggota Polri yang harus siap dalam segala kondisi,” kata Syafrudin yang mengaku bertugas di Kefamenanu, Kabupaten TTU.

Menurut Syafrudin, pihak keluarga awalnya mendapat informasi kematian Marhum dari Jakarta melalui seorang keponakan.

“Ada keponakan di Alor yang kontak sekitar jam setengah tujuh malam sampaikan informasi kematian ini,” kata dia.

Syafrudin menambahkan, saat terjadi insiden di Mako Brimob pada 8 Mei, dia sempat menelpon Marhum untuk menanyakan kondisi adiknya dan keluarga.

“Waktu saya kontak dia bilang ada baik-baik bersama keluarganya. Hanya saja situasi belum stabil waktu itu sehingga dia janji setelah aman baru telepon kembali,” sebutnya.

“Pada Kamis 10 Mei pagi baru dia telepon. Jadi sempat omong dengan istrinya juga. Saya pesan kalau almarhum pergi tugas, agar hati-hati antar anak-anak ke sekolah,” kenangnya.

Almarhum adalah bungsu dari tujuh bersaudara. Almarhum meninggalkan seorang istri Rahma Malik, 43, dan tiga orang anak laki-laki. Anak sulungnya Irfan Prenje telah tamat SMA, anak kedua Fadil Prenje kini kelas XI SMA dan si bungsu Fikri Prenje kelas IV SD.

Jenazah Prenje terlebih dahulu akan disemayamkan di rumah duka di Tameming Jl. Umar Bara RT 09/RW 03 Kelurahan Kalabahi Barat Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.

Selanjutnya pukul 16.30 WITA dimakamkan Taman Makam Pahlawan (TMP) Malua Galiau Batu Nirwala Desa Petleng Kecamata Alor Tengah Utara Kabupaten Alor.

Bripka Hery Rehatta yang merupakan leting almarhum juga ikut menjemput jenazah. Mereka leting 32 yang lulus seleksi melalui Polda NTT dan kemudian mengikuti pendidikan di Watukosek dan lulus tahun 1996/1997 selanjut langsung penempatan di Mako Brimob Kelapa Dua.

“Almarhum kami leting. Selalu kontak dan saling tanya kabar. Terakhir kontak saat insiden di Mako Brimob. Saya juga baru saja pulang dari rumahnya tanggal 8 Mei baru-baru ini,” ungkap Hery Rehatta. (R1)

Advertisement


Loading...