Kupang, penatimor.com – Pratiana Kore alias Ranti mengaku tidak tahu siapa yang merencanakan aksi penculikan anak Kasi Pidsus Kejari TTU Kundrat Mantolas.

Dia hanya mengetahui penculikan anak Richard Edgar Mantolas dari cerita Christian Nahas alias Chris.

Menurut Ranti, Chris cerita kepadanya bahwa awalnya Chris datang ke rumah jaksa Kundrat untuk berbicara terkait persoalannya.

Namun saat sampai di rumah
tersebut Kundrat tidak ada, dan saat itu ada korban, sehingga Chris menculik anak itu.

Sementara itu, Ranti mengaku yang diketahuinya dari maksud Chris menculik bocah cilik 4 tahun itu agar jaksa Kundrat juga merasakan bagaimana pisah dengan anaknya.

“Sebelumnya, antara Chris dan pak Kundrat tidak ada masalah. Yang ada masalah dengan Kundrat adalah saya. Awalnya saya dilaporkan sehubungan dengan masalah korupsi namun saat pemeriksaan di kepolisian tidak ada temuan kerugian negara, namun saat di periksa oleh Banwas ada temuan kerugian negara sekitar Rp 200 juta namun temuan tersebut dikatakan belum final karena pekerjaan belum selesai tetapi ada laporan dari desa ke kejaksaan, dan saat di kejaksaan ditemukan ada kerugian negara sekitar Rp 455 juta, dan saat itu saya merasa tidak adil sehingga saya kemudian menceritakan isi hati saya dan perlakuan yang tidak baik oleh Kundrat terhadap saya kepada Chris,” aku Ranti.

Perempuan 43 tahun itu juga sampaikan perlakuan jaksa Kundrat yang membuatnya sakit hati, adalah saat Kundrat memintanya untuk mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 455 juta, sedangkan pekerjaan telah selesai. (R1)