HUKRIM
Mayat Gadis Cilik Grace Bimusu Dimakamkan
Bogor, penatimor.com – Grace Gabriela Bimusu (GGB), gadis cilik cantik korban pembunuhan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (2/5).
Sebelum dibawa ke TPU, mayat bocah 6 dibawa ke GPIB Cibinong.
Sebelumnya, Grace akan dimakam di kampung halaman ayahnya di Kupang NTT. Namun, setelah berdasarkan kesepakatan keluarga GGB akhirnya dimakamkan di TPU Pondok Rajeg.
“Saya bilang ke bapaknya, kalau kamu kangen bisa dekat daripada di Kupang,” ungkap Eriton, paman korban.
Pemakaman GGB dihadiri keluarga besar NTT dari Komunitas Masyarakat Timor (Komyt). Mereka berdatangan dari wilayah Bogor dan Jakarta.
Berdasarkan pantauan, hadir pula teman kantor ayahnya dari PT. Tri Graha Silasindo (HD Group).
Mayat GGB ditemukan di dalam karung Kampung Tarikolot, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Selasa (1/5) sekira pukul 01.50.
GGB dinyatakan hilang setelah tidak pulang sore harinya saat ijin bermain bersama ibunya.
Sementara itu, polisi masih bekerja ekstra untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Kapolres Bogor, AKBP Andi Moch Dicky mengatakan, pihaknya sedang menggali informasi dari para saksi untuk mengungkap motif di balik kematian Grace.
“Belum ada dugaan ke siapa pun, sekarang penyidik masih olah TKP,” katanya, Rabu (2/5).
Namun, Andi optimistis, penyidiknya bisa bekerja lebih cepat lantaran identitas korban sudah terungkap terlebih dahulu. Penyidik terus mengembangkan serangkaian motif yang ada.
Mulai dari penculikan hingga pembunuhan. Sebab itu, kesaksian dari orang terdekat korban akan terus diintensifkan.
”Kami selidiki siapa saja yang berhubungan dengan korban,” ucapnya.
Sementara itu, Psikolog Retno Lelyani Dewi mengungkapkan, dari kasus tersebut banyak aspek yang perlu digali.
Hanya, Retno berfokus kepada pencegahan agar kasus ini tidak perlu terulang kembali. Dia meminta para orang tua agar meningkatkan kewaspadaannya.
Kewaspadaaan itu, Retno contohkan, seperti mengajarkan anak tidak boleh berbicara kepada orang asing atau harus berhati-hati ketika orang asing berbuat baik.
Caranya, menasihati sang anak dengan hal-hal yang konkret dan mudah dimengerti. Sembari menginformasikannya dengan contoh kasus.
“Kita ajarkan teknisnya dan harus berulang kali minimal sepuluh kali dengan model cerita yang berbeda. Karena itu penting,” terangnya.
Selain kepada orang asing, Retno juga mengingatkan kepada orang tua agar peduli terhadap kepada lingkungannya. Sebab, dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, ada dugaan orang-orang terdekat yang merupakan pelakunya.
Tewasnya GGB masih menjadi teka-teki. Ayah Grace, Jimmy Bimusu enggan menaruh curiga kepada siapapun.
Pihak keluarga menyerahkan kasus ini kepada kepolisian, dalam hal ini Polres Bogor guna menyelidiki dan segera mengungkapkan pelaku.
“Sebagai manusia wajar-wajar saja, kita boleh curiga, yang penting jangan menuduh siapapun tanpa bukti,” katanya usai pemakaman, Rabu (2/5).
Jimmy mengaku selama ini bersama tetangga maupun saudara-saudara tidak mempunyai masalah sama sekali. Hubungannya bersama tetangga terbilang harmonis dan baik-baik saja.
“Dan itu terbukti banyaknya kehadiran saudara dan teman kerja, juga tetangga. Kami dari daerah rantauan dan partisipan dari teman-teman yang dari timur juga saya berterima kasih dari proses awal hingga akhir,” tambahnya.
Pihak kepolisian sementara bekerja keras melakukan penyelidikan dan mengambil data-data untuk mengungkap kasus ini segera.
Jimmy berharap agar pelaku pembunuhan anaknya segera diungkap. Sebagai orang tua, Jimmy merasa perbuatan ini tidak manusiawi dan di manapun perbuatan semacam ini pasti dikutuk.
“Memang sebagai manusia kami mengikhlaskan, karena semua rencana Yang Maha Kuasa. Tetapi secara manusia, secara batinnya kami belum menerima kepergian anak kami karena ini kepergiannya dengan cara yang tidak wajar buat kami,” tutupnya. (R3)