PENDIDIKAN & SASTRA
Hardiknas, SDSS Polri Beri Bantuan Mebeler ke SMP Surya Mandala
Kupang, penatimor.com – Komunitas Sembilan Delapan Sembilan Sembilan (SDSS) Polri yang merupakan leting 17 Polri tahun 1998/1999 melakukan aksi simpatik di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018.
Rabu (2/5) bertepatan dengan Hardiknas, Ikatan Keluarga Besar Dikmaba PK Polri angkatan SDSS ini mendatangi SMP Surya Mandala Kupang di Jl. Monitor Km.9 Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima.
SDSS yang berulang tahun ke-19 pada 31 Maret yang lalu tidak sekadar berkunjung ke sekolah tersebut, namun menyerahkan bantuan sarana pendidikan.
Rombongan SDSS diterima pengurus sekolah dan siswa di teras sekolah.
Bernadeta Blikololong selaku penanggung jawab sekolah menyampaikan rasa harunya atas kepedulian komunitas anggota Polri.
Sekolah yang dibangun ayahnya Yohanis Blikololong yang juga seorang pemulung pertama kali dibuka pada tahun 2011.
Saat ini, sekolah sederhana ini memiliki tiga ruang kelas dan satu ruang guru dengan jumlah siswa 78 orang masing-masing kelas I 25 orang, kelas II 25 orang dan kelas III 28 orang diasuh sembilan orang tenaga pengajar yang merupakan guru honor non PNS dengan gaji yang dibayar seadanya.
“Di sini para guru mengabdi dengan hati karena tidak ada guru PNS,” tandasnya.
Bantuan sarana pendidikan berupa bangku belajar diakuinya menjadi motivasi bagi peserta didik untuk terus belajar dan berusaha.
Bendelia Mata yang merupakan Kepala SMP Mandala mengaku kalau para guru di sekolah tersebut memiliki modal dan tekad untuk mengabdi tanpa pamrih.
Seluruh peralatan pendidikan diperoleh secara swadaya. Saat ini kondisi meja dan kursi belajar sudah tidak layak lagi. Demikian pula papan tulis sudah sangat usang.
Sejumlah kaca nako jendela sudah copot dan rusak, sementara lantai semen kasar sudah banyak terkelupas.
Selaku pimpinan sekolah, ia mengaku bersyukur dengan kepedulian para anggota Polri dan mendoakan agar ke
depan makin banyak pihak yang peduli pada keterbatasan mereka.
Ipda Alfred Sutu selaku Wakil Ketua Pelaksana Kegiatan SDSS Polri Leting 17 tahun 1998/1999 ini mengaku kalau para polisi pun pernah mengenyam pendidikan.
“Untuk menjadi polisi pun harus sekolah,” ujarnya.
Ia memotivasi para siswa agar tidak minder dan merasa rendah diri dengan kondisi sekolah dan sarana belajar yang jauh dari sempurna.
“Di mana pun kita menimba ilmu jangan pernah minder tetapi gantungkanlah cita-cita mu setinggi langit. Ingat belajar dengan tekun dan rajin agar semua cita-cita tercapai,” tandasnya.
Kepedulian SDSS pada masalah pendidikan menjadi motivasi komunitas ini untuk memberikn perhatian pada pendidikan di SMP Mandala.
Awalnya kegiatan tersebut hendak dilaksanaka pada HUT ke-19 SDSS 31 Maret lalu, namun bertepatan dengan hari libur Paskah sehingga memilih momen hari pendidikan nasional.
Pihaknya berpandangan bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
“Pendidikan adalah hak warga negara sehingga anak-anak harus semangat dan rajin belajar,” tambahnya.
Kepada guru di SMP Mandala, mewakili rekan-rekannya ia juga menyadari kalau banyak kekurangan sarana pendidikan tetapi ia salut dengan niat tulus para guru mengabdi tanpa pamrih dengan tulus dan iklas walau tanpa upah yang memadai.
Ia juga menghimbau kepada semua pihak untuk ikut bertanggung jawab mempromosikan keberlangsungan pendidikan di SMP Mandala.
SDSS pun memberikan bantuan seadanya berupa 30 unit kursi yang sudah dilengkapi meja tulis di sisi kanan dengan harapan bantuan tersebut memperlancar kegiatan belajar mengajar disekolah dan kedepan makin banyak pihak yang peduli dan memberikan perhatian.
Selain memberikan bantuan kursi kayu, komunitas SDSS juga memberikan bantuan uang bagi kelancaran pendidikan di SMP Mandala.
Sukacita nampak dari wajah puluhan siswa SMP Mandala. Mereka tak bisa membendung kegembiraannya karena mendapatkan kursi yang sudah dilengkapi meja tulis.
Para siswa pun berbaur dengan para polisi mengangkut kursi bantuan dan menata di dalam ruang kelas sederhana mereka. (R1)