HUKRIM
Beredar Foto Mobil, Diduga Milik Pelaku Penculikan Anak Jaksa
Kupang, penatimor.com – Beredar foto hasil rekaman CCTV yang diduga milik pelaku penculikan balita Richard Edgar Mantolas, 4.
Dalam foto tersebut tampak jelas sebuah mobil merk Toyota Avanza warna putih dengan nomor polisi DH 1348 HE.
Pihak Satreskrim Polres Kupang Kota yang tengah menyelidiki kasus ini belum dapat memastikan kebenaran mobil yang terekam CCTV tersebut adalah miliki pelaku.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Kupang Kota Ipda Yance Kadiaman yang dikonfirmasi terkait foto mobil hasil rekaman CCTV yang beredar luas di medsos dan broadcast grup aplikasi chat Whatsapp, mengatakan, pihaknya masih mendalami penyelidikan.
“Belum A1 (berita dapat dipertanggungjawabkan, Red),” singkat Yance.
Kasus dugaan penculikan anak kecil sontak menggegerkan masyarakat Kota Kupang sejak pagi tadi, sekira pukul 07.00, Senin (28/5).
Balita bernama Richard Mantolas, tiba-tiba saja menghilang saat bermain di jalan depan rumahnya, komplek perumahan Budianto Sejahtera Bersama (BSB) Blok D No. 38,
Jl. Fatudela 2, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Korban adalah putra pertama dari Kundrat Mantolas yang kini menjabat Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Tipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Sebelum diketahui hilang, bocah laki-laki berusia empat tahun itu masih bersama Deby Yunita Nara Loni, pembantu rumah tangga, pergi ke kios yang terletak persis di samping rumahnya.
Saat di kios milik Yuli Aris Kartiko, korban lalu berlarian di jalan kembali ke arah depan rumahnya, meninggalkan Deby bersama adiknya Wiliar.
Di saat yang bersamaan, Wiliar masuk ke dalam kios sehingga disusul si pembantu.
Deby dan Wiliar kemudian kembali ke rumah mereka. Korban dikira telah lebih dahulu masuk ke dalam rumah. Namun setelah dicek ternyata korban tidak ada.
Deby lalu memberitahu kejadian tersebut kepada Noni dan Esy, tanta korban yang tengah bersiap hendak ke kampus.
Mereka lalu berusaha mencari korban di sekitar komplek perumahan tersebut namun nihil.
Kejadian itu pun dilaporkan ke ibu dan ayah korban, termasuk ke aparat kepolisian.
Deby si pembantu, kepada wartawan mengatakan, setiap pagi saat majikan perempuannya hendak berangkat ke kantor, dia biasa membujuk korban dan adiknya Wiliam ke kios.
“Setiap pagi, kalau ibu mau pergi kerja, Richard dan Wiliam suka rewel, jadi saya biasa bujuk ke kios. Tidak belanja juga,” kata Deby.
Gadis asal Kabupaten Sabu Raijua itu juga mengaku saat ke luar rumah dan hendak ke kios, dia sempat melihat ada sebuah mobil warna putih yang terparkir di depan rumah majikannya dengan posisi bagian depan ke arah timur.
Dan saat mengetahui Richard hilang, mobil tersebut pun tidak berada lagi di lokasi semula.
Sementara, Yuli Aris Kartiko yang diwawancarai di kediamannya, mengatakan, saat membuka kiosnya sekira pukul 07.00, dia sudah mendapati ada mobil Avanza warna putih terparkir di jalan depan rumah korban.
Beberapa saat kemudian, dia melihat ada seorang pria bertubuh kekar keluar dari mobil itu dan datang ke kiosnya untuk belanja.
Si pria yang diduga kuat pelaku penculikan itu, menurut Yuli, membeli minuman teh botol.
“Awalnya laki-laki itu datang terus bilang mau beli rokok tapi batal, terus bilang lagi mau beli jajan tapi tidak jadi, terakhir beli teh botol. Dia kasih uang Rp 100 ribu, jadi saya kembalikan Rp 95 ribu,” kata Yuli.
“Orang itu baru saya lihat. Tubuhnya besar dan tingginya sekitar 1,7 meter, pakai jacket warna gelap yang langsung ada topi belakangnya, dan dipakai menutup kepala. Rosleting jacket juga ditarik penuh hingga mentok di dagunya. Dia juga pakai masker warna abu-abu sehingga menutup separuh wajah,” lanjut dia.
Perempuan berhijab asal Jawa itu mengaku saat berbelanja, pria asing itu berbicara dengan logat Kupang.
“Bicaranya kayak orang sini. Bukan Jawa. Kalau Jawa, sudah saya Jawain dia,” lanjut Yuli.
Dia juga sempat melihat mobil Avanza putih itu bergerak cepat keluar dari komplek perumahan tersebut.
Sesaat kemudian baru dia mendapat informasi dari Deby, si pembantu di rumah Kundrat bahwa Richard telah hilang.
Yuli juga menyampaikan selain pria misterius itu, ada seorang pria lagi yang mengemudikan mobil tersebut. Si pengemudi tetap berada dalam mobil.
Awalnya, Yuli mengaku suaminya juga sempat menanyakan pria tak dikenal itu karena gelagatnya yang mencurigakan.
“Suami saya sampai tanya ke orang itu mau beli apa. Karena mondar-mandir ke kios. Orang itu sempat jawab katanya lupa bawa uang,” imbuh Yuli.
Terhadap kasus tersebut, pihak Satreskrim Polres Kupang Kota yang dipimpin Kanit Pidum Ipda Yance Kadiaman telah mendatangi kediaman korban dan mendalami keterangan sejumlah saksi.
Polisi juga berupaya melihat rekaman CCTV dari warga komplek perumahan tersebut.
Ipda Yance Kadiaman kepada wartawan, mengatakan, pihaknya terus berusaha melidik keberadaan korban, dengan mendalami keterangan orangtua korban dan para saksi. (R1)