Connect with us

POLKAM

Semua Wilayah di NTT Masuk Kategori Rawan Bencana

Published

on

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT, Tini Tadeus (ke tiga dari kiri)

Kupang, penatimor.com – Fakta menunjukan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi yang rawan dengan aneka bencana. Hampir semua kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu, terkategori dengan indeks rawan bencana sedang sampai tinggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) NTT, Tini Tadeus sampaikan ini dalam sambutannya pada acara Musyawarah Daerah II Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Kupang, Kamis (19/4/2018).

Menurut Tadeus, hal itu dibuktikan dengan adanya berbagai peristiwa bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kebakaran, gelombang pasang, gempa dan kekeringan, ancaman letusan gunung api maupun ancaman bencana sosial seperti konflik dan kerusuhan sosial yang datang silih berganti setiap tahun.

“Kejadian-kejadian bencana tersebut dari waktu ke waktu cenderung bertambah dan meningkat baik intensitas, besaran maupun dampaknya, bagi masyarakat,” katanya.

Dia menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi oleh karakteristik geologi, boilogis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial,
budaya, politik, ekonomi dan teknologi yang berimplikasi dapat mengurangi kemampuan mencegah dan meredam dampak buruk
bahaya atau ancaman Bencana.

Pemerintah Provinsi NTT berkomitmen untuk meningkatkan upaya penanganan bencana berkelanjutan dan kontinyu bukan hanya respon memberi bantuan dan pelayanan logistik saat bencana sebagaimana yang selama ini telah dilakukan.

“Tetapi perhatian yang sungguh dicurahkan pada masa pra bencana dengan pilihan khususnya pada daerah-daerah yang maşuk kategori rawan bencana dengan cara membangun kesiapsiagaan, pencegahan dan mitigasi serta membangun dan memupuk kesadaran antisipasi, adaptasi dan kearifan masyarakat dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi di sekitarnya,” jelasnya.

Tadeus menambahkan, Pemerintah Provinsi NTT melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai berbagai program dan kegiatan Penanggulangan Bencana, fase pra, tanggap darurat dan pasca bencana.

“Program dan kegiatan yang dilaksanakan diharapkan mendapat dukungan dari berbagai pihak, pemangku kepentingan, stakeholder, dan masyarakat, benar-benar dapat memberikan hasil maksimal bagi peningkatan ketahanan Masyarakat pada daerah yang rawan bencana,” tandasnya. (R2)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *