HUKRIM
Banjir Rob Terjang Tablolong, 1.032 Warga Mengungsi, 70 Rumah Terendam

OELAMASI, PENATIMOR – Banjir rob menerjang pesisir Pantai Tablolong, Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (4/2/2025) siang.
Gelombang pasang yang datang tiba-tiba menghantam permukiman warga di Dusun I, II, dan III, memaksa mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Air laut yang meluap dengan ketinggian mencapai betis orang dewasa merendam sedikitnya 70 rumah warga di RT 1 hingga RT 6. Meskipun tidak ada korban jiwa, bencana ini berdampak pada 1.032 jiwa yang harus melakukan evakuasi mandiri menjauh dari garis pantai.
Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, S.I.K., M.H., membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa pihak kepolisian bersama instansi terkait telah turun ke lokasi untuk membantu proses evakuasi serta memantau situasi di lapangan.
“Benar, terjadi banjir rob di pesisir Pantai Tablolong. Kami telah mengerahkan personel untuk membantu warga yang terdampak serta memastikan keamanan di lokasi. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait guna menyiapkan langkah-langkah penanganan lebih lanjut,” ujar Kapolres Kupang.
Menurut keterangan warga, tanda-tanda kenaikan air laut sudah terlihat sejak Senin (3/2/2025) malam, ketika gelombang tinggi mulai menghantam garis pantai dan pasir penahan yang berada di dekat permukiman warga. Namun, mereka tidak menyangka bahwa air laut akan naik hingga merendam rumah mereka pada siang harinya.
Sejumlah warga yang terdampak kini mengungsi ke daerah yang lebih tinggi dan aman sambil menunggu air surut. Pihak berwenang bersama pemerintah daerah juga tengah menyiapkan langkah-langkah mitigasi, termasuk mengevakuasi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak ke tempat yang lebih layak.
Banjir rob yang terjadi kali ini disebut sebagai kejadian pertama yang berdampak signifikan di wilayah pesisir Tablolong. Fenomena ini diduga disebabkan oleh pasang surut air laut yang ekstrem serta lokasi pemukiman warga yang berada di bibir pantai tanpa pelindung alami yang memadai.
Hingga saat ini, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD Kabupaten Kupang, dan relawan masih berada di lokasi untuk membantu warga serta mengantisipasi potensi banjir susulan. Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat pesisir agar tetap waspada terhadap kemungkinan naiknya air laut dalam beberapa hari ke depan. (mel)
