Connect with us

HUKRIM

Ditangkap di Bali, Rizky Kase jadi Tersangka Baru Korupsi Beras Bulog Waingapu

Published

on

Rizky Kase diperiksa oleh penyidik Mourest Aryanto Kolobani, SH.,MH., di ruang pemeriksaan Bidang Pidsus Kejaksaan Tinggi Bali pada Selasa (11/6/2024).

KUPANG, PENATIMOR – Walau baru saja dilantik menjadi Kajati Nusa Tenggara Timur, namun Zet Tadung Allo, SH.,MH., langsung membuat gebrakan dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi.

Bagaimana tidak, usai dilantik pada Selasa (11/6/2024) sore tadi, Zet sebagai Kajati NTT yang baru, langsung memerintahkan jajaran Bidang Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) yang dipimpin Asisten Ridwan Sujana Angsar, SH.,MH., untuk segera menyelesaikan perkara-perkara tindak pidana korupsi yang sedang ditangani. Ini merupakan bentuk komitmen Zet Tadung Allo dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Salah satu perkara yang penyidikannnya saat ini sedang dikebut penyidik Pidsus adalah terkait dugaan dugaan tindak pidana korupsi kegiatan penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada Perum Bulog Kantor Cabang Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Tahun Anggaran 2023 dan 2024 dengan kerugian negara sebesar Rp 10.798.221.250.

Tim penyidik Pidsus yang dipimpin langsung oleh Asisten Ridwan Sujana Angsar langsung bergerak cepat. Ada penyidik yang berangkat ke Bali untuk melacak keberadaan Rizky Daud Kase, dan adapula penyidik yang bertugas melacak asset milik Rizky Daud Kase di Bandung.

Di Bali, penyidik berhasil menangkap Rizky Daud Kase, dan kemudian menetapkan pria berusia 30 tahun itu sebagai tersangka baru dalam kasus ini.

Penetapan tersangka dilakukan penyidik, sesaat setelah Risky Kase yang juga selaku Asisten Manager SCPP Perum Bulog Cabang Waingapu itu menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Rizky Kase diperiksa oleh penyidik Mourest Aryanto Kolobani, SH.,MH., di ruang pemeriksaan Bidang Pidsus Kejaksaan Tinggi Bali.

Pasca penetapan tersangka, penyidik langsung melakukan penahanan terhadap Rizky Kase di Lapas Kelas 2A Kerobokan, dan untuk selanjutnya akan dibawa ke Kupang untuk menjalani proses hukum selanjutnya.

Sementara di Bandung, tim penyidik juga berhasil menemukan asset milik Rizky Kase, berupa bangunan rumah, mobil, dan sepeda motor yang dilengkapi dengan dokumen pendukung berupa akta jual beli, dan STNK untuk mobil dan sepeda motor. Penyidik akan menyita asset milik Rizky Kase ini sebagai barang bukti dalam perkara ini.

Diberitakan sebelumnya, Risky Daud Kase akhirnya ditangkap penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur setelah sebelumnya sosok karyawan Perum Bulog Cabang Waingapu itu dikabarkan melarikan diri saat penyelidikan kasus ini dimulai.

Rizky Kase ditangkap penyidik setelah tiga kali mangkir dari panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi dalam perkara dimaksud.

Informasi yang dihimpun awak media ini di kantor Kejati NTT, Selasa (11/7/2024), menyebutkan Rizky Kase diamankan penyidik di Bali.

Setelah tiga kali melayangkan surat panggilan pemeriksaan kepada Rizky Kase namun tidak dipenuhi, tim penyidik kemudian melacak keberadaan yang bersangkutan. Dan, dari hasil pelacakan tersebut, penyidik akhirnya mengetahui Rizky sedang berada di Bali. Tanpa menunggu lama, penyidik langsung berangkat ke Bali, dan berhasil malakukan penangkapan terhadap Rizky Kase.

Sebelumnya, tim penyidik juga telah menyita 1 unit sepeda motor merk Yamaha Fazzio dengan nomor polisi ED 2032 XX beserta dokumen kelengkapan milik Risky D. Kase di Waingapu.

Selain itu, penyidik juga melakukan pelacakan terhadap transaksi keuangan pada rekening bank milik Risky Kase. Hasilnya, penyidik mendapati adanya transaksi keuangan yang tidak wajar dengan nilai fantastis mencapai puluhan miliar rupiah.

Tim penyidik juga berhasil melacak asset milik Rizky Kase berupa tanah dan bangunan rumah, serta mobil dan sepeda motor di Bandung.

Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan Zulkarnaen yang adalah mantan Kepala Perum Bulog Cabang Waingapu sebagai tersangka, dan saat ini menjalani penahanan di Rutan Kelas 2B Kupang. Zulkarnaen juga diduga terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi dalam kegiatan pengadaan beras premium pada Perum Bulog Cabang Waingapu tahun anggaran 2023-2024.

Dilansir sebelumnya, saat tahap penyelidikan kasus dugaan korupsi dalam kegiatan penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada Perum Bulog Cabang Waingapu Tahun Anggaran 2023 dan 2024, terungkap fakta bahwa dengan mengeluarkan SO manual, beberapa oknum di Perum Bulog diduga terlibat dalam korupsi berjamaah ini.

Tidak hanya itu, diduga jumlah beras yang disalurkan ke mitra Bulog justru jauh melebihi kuota yang seharusnya.

Sebanyak 1.000 ton lebih beras Bulog yang digelontorkan untuk menekan harga di pasar diduga dikorupsi oleh oknum pejabat di Bulog Waingapu.

Penanganan perkara ini telah dilakukan sejak awal bulan April 2024, dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Pada tahun 2023, Bulog Cabang Waingapu memiliki stok cadangan beras kurang lebih sebanyak 4.000 ton yang disimpan dalam gudang Bulog Waingapu.

Dimana harga eceran tertinggi (HET) beras Bulog ini pada bulan Januari – Agustus 2023 sebesar Rp 8.600/kg, sedangkan untuk bulan September 2023 hingga sekarang Rp 10.250/kg.

Untuk setiap pengeluaran beras melalui mitra Bulog di tahun 2023 menggunakan sistem e-RP.

Sementara, mekanisme pengeluaran beras di Bulog adalah mitra Bulog melakukan permohonan permintaan barang kepada Kepala Cabang Bulog Waingapu.

Selanjutnya, permohonan tersebut diterima, dan didisposisi kepada Asisten Manager SCPP untuk ditindak lanjuti apabila stok masih tersedia.

Oleh Asisten Manager SCPP, apabila stok di gudang tersedia berdasarkan sistem e-RP mengeluarkan tagihan yang harus harus dibayar mitra ke bank yang ditunjuk.

Kemudian, setelah membayar di bank sesuai tagihan, mitra kembali ke Asisten Manager untuk diterbitkan Sales Order (SO) atau Order Penjualan dan Invoice by sistem e-RP.

SO tersebut dibawah oleh mitra ke kepala gudang Bulog Kantor Waingapu untuk diproses dengan cara mengeluarkan beras sesuai SO, dan juga menerbitkan Dokumen Pengeluaran Barang.

Namun yang terjadi di Bulog Waingapu, permohonan oleh mitra kepada Kepala Kantor Cabang Waingapu diproses oleh Asisten Manager SCPP dengan cara menerima uang tunai dan menerbitkan SO Manual, dan tidak di-input di aplikasi e-RP karena SOP Bulog melarang menguarkan SO manual.

Selanjutnya, SO manual tersebut oleh kepala gudang diproses dengan cara mengeluarkan beras namun tidak mengeluarkan dokumen pengeluaran barang karena tidak terintegtasi di sistem e-RP.

Hal tersebut menyebabkan selisih stok beras di gudang dengan sistem e-RP dan juga selisih penyetoran.

Jumlah SO manual yang dikeluarkan oleh Asisten Manager SCPP sejak bulan September 2023 hingga Februari 2024 sebanyak 3.594 ton, 522 Kg dengan perhitungam HET di gudang Bulog sebesar Rp 10.250/kg.

Sementara, jumlah yang belum disetorkan oleh Asisten Manager SCPP tahun 2023 sebanyak 1.118 ton dengan hitungan HET 10.250/kg, sehingga jika diuangkan sebesar Rp 11.459.500.000. Hingga saat ini belum dilakukan penyetoran. (bet)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUKRIM

Kejati NTT Sidik Proyek Irigasi di Manggarai Senilai Rp 4,6 Miliar, Sudah Ada Calon Tersangka?

Published

on

Kondisi proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Wae Ces I-IV (2.750 Ha) di Kabupaten Manggarai. (IST)
Continue Reading

HUKRIM

Putusan Kasasi MA, Terdakwa Korupsi Hotel Plago Divonis Bersalah, 3 Tahun Penjara

Published

on

Kepala Seksi Penyidikan Kejati NTT, Mourest Aryanto Kolobani, S.H., M.H.
Continue Reading

HUKRIM

Oknum Pegawai Kementerian PUPR di NTT jadi Tersangka Korupsi, Terima Rp300 Juta

Published

on

Penyidik Pidana Khusus Kejati NTT saat melakukan penahanan terhadap tersangka Quirinus Opat.
Continue Reading