Connect with us

PILKADA

Marsianus Jawa Melampaui Batas, Siap Mewujudkan Mimpi Lembata yang Bermartabat

Published

on

Marsianus Jawa (net)

LEWOLEBA, PENATIMOR – Dengan keberanian yang membara, Marsianus Jawa, putra Nagekeo, telah menorehkan tinta emas dalam sejarah Lembata.

Dicintai oleh masyarakat Lembata atas kepiawaiannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan bahan bakar minyak (BBM) yang telah menghantui Lembata selama bertahun-tahun, ia menyuarakan satu kalimat yang menggetarkan: “Lembata Ada Mafia.”

Cinta dan dukungan rakyat Lembata terhadapnya semakin menguat, hingga suara-suara memohon Marsianus untuk kembali ke pangkuan bumi Lepan Bata dan memimpin sebagai Bupati lewat perjuangan di kontestasi Pilkada Lembata 2024.

Dengan hati yang tulus dan cinta yang mendalam kepada Lembata, Marsianus memilih untuk melangkah dalam dunia politik, mengejar kursi nomor satu di Lembata daripada kembali ke Nagekeo.

Pada Pilkada serentak tanggal 27 November 2024, ia memilih jalur politik dengan bergabung bersama Partai Demokrat, dan mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Lembata.

Dalam rapat kerja Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur, Marsianus bersama dengan rekan-rekan kader Demokrat yang turut serta dalam kontestasi Bakal Calon Bupati Lembata, mempersembahkan gagasan-gagasan brilian. Padat dengan ide-ide segar.

Namun yang membedakan, Marsianus Jawa adalah satu-satunya figur di antara empat Bakal Calon Bupati Lembata yang bukanlah kader asli dan bukan putra daerah Lembata.

Sementara tiga rekan sesama kontestan, Hilarius Lukas Kirun, Thomas Ola Langoday, dan Gabriel Suku Kotan, adalah kader Demokrat yang lahir dan besar di Lembata.

Keberanian Marsianus untuk bersaing di atas panggung politik membuktikan bahwa Lembata adalah cerminan miniatur demokrasi Indonesia.

Fredy Wahon, salah satu pengamat politik, menganggap kehadiran Marsianus Jawa sebagai Bakal Calon Bupati Lembata sebagai tonggak sejarah baru bagi Kabupaten Lembata.

Sebuah terobosan yang menggugah, mengingat Marsianus hanya pernah menjabat sebagai Penjabat Bupati Lembata selama satu tahun.

“Ini adalah awal yang baru. Lembata kembali membuat sejarah dalam arena demokrasi, dengan hadirnya bakal calon bupati dari luar daerah. Hal ini sungguh langka di Indonesia, kecuali di DKI Jakarta,” ungkap Wahon dengan penuh semangat.

Fredy Wahon menegaskan bahwa kehadiran Marsianus Jawa adalah simbol kedewasaan demokrasi di Lembata. Masyarakat menginginkan pemimpin yang mampu mewakili kepentingan semua warga, tanpa terpengaruh oleh batasan-batasan geografis.

Marsianus adalah pilihan yang tepat, dengan rekam jejaknya yang telah menciptakan banyak perubahan positif di Lembata selama masa jabatannya sebagai Penjabat Bupati.

Tidak hanya itu, Marsianus Jawa telah menunjukkan keberaniannya dan sikap tegas dalam mengambil keputusan selama bertugas.

Kolaborasinya bersama Kapolres Lembata, Vivick Tjangkung, telah memberikan pukulan telak bagi mafia BBM yang telah lama mengendalikan daerah tersebut.

Langkah-langkah tegas tersebut berhasil mempersempit ruang gerak para mafia, yang diduga terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari politisi hingga aparat penegak hukum.

Selain menangani isu BBM, Marsianus Jawa juga berhasil menyelesaikan berbagai masalah di tingkat desa hingga kabupaten.

Dedikasinya terhadap pembangunan Lembata tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang lainnya membuatnya semakin dihormati oleh masyarakat setempat.

Dalam mengakhiri masa jabatannya, ucapan terima kasih dan apresiasi dari masyarakat Lembata tak henti-hentinya mengalir. Mereka mengakui jasa-jasa Marsianus Jawa dalam membangun daerah mereka dengan tulus dan ikhlas.

Namun, Marsianus Jawa dengan rendah hati menanggapi semua pujian tersebut, mengakui bahwa tanpa dukungan dan kerjasama dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lembata, ia tidak akan mampu mencapai apa pun.

Musim ini adalah musim pilkada, dan rakyat Lembata telah memanggil pulang Marsianus Jawa yang dinilai tulus membangun Lembata tanpa sekat. (bet)

Advertisement


Loading...