HUKRIM
Pria 63 Tahun di Kupang Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Banyak Luka Tusukan, Polisi Dalami Motif

OELAMASI, PENATIMOR – Kejadian tragis kembali terjadi di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Seorang pria berinisial YTM (63), warga Desa Poto, Kecamatan Fatuleu Barat, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.
Kematian tersebut disebabkan oleh luka tusukan yang parah, menembus bagian tubuh kiri korban hingga ke sisi kanan dan leher. Korban ditemukan tak bernyawa di pinggir Jalan Desa Poto pada Selasa (1/1/2024) sekira pukul 05.00 Wita.
Sebelumnya, korban YTM bersama seorang menantunya mengunjungi rumah pamannya, Albinus Abakut, di Dusun Oel Usapi, Desa Poto, untuk merayakan malam Tahun Baru.
Malam itu, korban bersama beberapa warga setempat mengonsumsi minuman keras jenis sopi hingga larut malam.
Kemudian, paman korban mendengar adanya keributan di rumahnya pada Selasa (2/1/2023) dini hari, diikuti dengan pemadaman lampu mendadak di rumah tersebut.
Namun, setelah pemadaman tersebut, tidak terdengar lagi suara keributan.
Keesokan paginya, anak korban, Herlin Manafe, menemukan korban tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Herlin segera menghubungi warga sekitar dan pemerintah setempat, kemudian dilaporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Poto, Polsek Fatuleu, serta SPKT Polres Kupang.
Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, SIK., MH., mengonfirmasi kejadian tersebut.
“Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya bernama Herlin Manafe dalam keadaan sudah meninggal dunia,” kata Kapolres.
Pihak kepolisian setelah menerima laporan, segera bergerak dengan melakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan pada korban.
Jenazah YTM kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat untuk menjalani proses autopsi.
Dari hasil pemeriksaan terungkap adanya sejumlah luka di bagian pinggang kiri, leher bagian kanan, dan rusuk kiri bagian bawah, yang diduga akibat tusukan benda tajam.
Korban mengalami pendarahan hebat hingga menyebabkan kematian.
“Penyidik Satreskrim Polres Kupang di bawah pimpinan Kasat Reskrim masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi guna mengungkap motif di balik kematian korban,” ungkap Kapolres.
Informasi lain yang diperoleh, menyebutkan dugaan korban tewas akibat ditombak atau ditikam dengan besi beton berdiameter 10 milimeter. Penikaman tersebut diduga terjadi pada malam hari, kemudian tubuh korban dipotong menggunakan parang.
Warga setempat dibuat geger oleh kejadian ini, sembari menantikan hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwajib untuk mengungkap motif sebenarnya di balik kematian YTM. (wil)
