Connect with us

SPORT

Menyulam Kejayaan Sepakbola NTT dengan Doa dan Dedikasi

Published

on

Adnan Mahing

JAKARTA, PENATIMOR – Adnan Mahing, pelatih kepala tim Pra-PON Nusa Tenggara Timur, telah menjadi perbincangan utama di kalangan pecinta sepakbola beberapa hari terakhir.

Sorotan ini tidak terlepas dari prestasi tim asuhannya yang memenangkan dua laga ujicoba melawan tim Pra-PON Jambi dan Jawa Barat di Lapangan Porkas Jaya, Depok.

Prestasi Adnan sebagai seorang pelatih berlisensi B memang tak diragukan lagi. Namun, ada satu hal yang selalu menarik perhatian, yaitu saat Adnan memberikan briefing kepada anak-anak asuhannya, baik sebelum maupun setelah laga.

Selain berdoa bersama, Adnan selalu meminta seluruh anak asuhannya untuk meminta dukungan doa dari orangtua pemain.

“Tolong sampaikan ke orangtua kalian untuk mendukung dalam doa,” begitu yang sering diucapkan Adnan dalam berbagai kesempatan bersama Crespo Hale dan rekan-rekannya.

Adnan memiliki alasan kuat untuk hal ini. Ia meyakini bahwa sebagai manusia yang tidak sempurna, kita harus selalu meminta tuntunan dan perlindungan Tuhan melalui doa, baik doa dari diri kita sendiri maupun doa dari keluarga, terutama orangtua.

Bagi Adnan, doa juga merupakan kunci kesuksesan tim. Baginya, latihan yang maksimal harus diimbangi dengan doa agar dapat meraih kesuksesan.

Selain itu, Adnan sangat fokus pada penampilan setiap anak asuhannya. Ia memberikan arahan dan strategi dengan tegas apabila ada kesalahan yang perlu diperbaiki.

Adnan Mahing berasal dari Pulau Solor, Flores Timur, dan memiliki pengalaman luas dalam dunia sepakbola. Ia pernah membela beberapa tim besar di Pulau Bali dan Jawa.

Ia juga dikenal sebagai salah satu gelandang luar biasa dengan jam terbang tinggi dan keterampilan yang mumpuni. Sebelum menjadi pelatih, Adnan pernah menjadi pemain yang mengesankan.

Sebelumnya, Adnan juga telah menjadi pelatih di klub Farmel FC yang berlaga di Liga 3 Banten.

Kehadiran Adnan Mahing di Farmel FC juga menjadi bukti bahwa Nusa Tenggara Timur memiliki banyak pemain sepakbola profesional yang mampu bersaing di tingkat nasional.

Pada gelaran Liga 3 El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXII Rote Ndao, Adnan dipercayakan sebagai pelatih kepala tim PS Kota Kupang.

Kemudian, Adnan juga ditunjuk oleh Asprov PSSI NTT untuk menjaring pemain-pemain terbaik, dan kemudian disaring dan membentuk tim yang akan menghadapi Pra-PON 2023 di Denpasar, Bali pada 17 Oktober 2023.

Debut Adnan Mahing sebagai pesepakbola profesional dimulai bersama Bonak FC, salah satu klub sepakbola di Kota Kupang. Ia juga menjadi bagian dari tim NTT dalam Pra PON tahun 1992 dan 1996.

Adnan kemudian melanjutkan karirnya ke Pulau Bali, Jawa, dan Sumatera, bergabung dengan beberapa klub ternama di Indonesia yang bermain di Liga 1 dan Liga 2.

Ia pernah membela Persija Jakarta, Persijatim Jakarta Timur, Persikota Tangerang, PSP Pekanbaru, PS Jepara, Persegi Gianyar, dan PS Merpati.

Prestasi dan pengalaman Adnan Mahing menjadi aset berharga dalam membimbing tim Pra-PON Nusa Tenggara Timur menuju kesuksesan di kompetisi yang akan datang.

Dengan kombinasi antara latihan keras dan doa, Adnan yakin bahwa mereka bisa meraih prestasi yang gemilang.

Adnan Mahing menjadi legenda sepakbola NTT yang telah membuktikan bahwa sukses dalam dunia sepakbola bukan hanya soal bakat dan keterampilan, tetapi juga tentang doa dan dedikasi yang luar biasa.

Dalam perjalanan karirnya yang menginspirasi, Adnan Mahing telah menyulam kejayaan bagi sepakbola Nusa Tenggara Timur dengan tekad kuat dan keyakinan yang tak tergoyahkan.

Dalam sebuah kesempatan, Adnan Mahing berbicara tentang perjalanannya bersama tim yang penuh perjuangan.

Ia tidak hanya fokus pada pelatihan fisik dan teknis, tetapi juga mengutamakan nilai-nilai keagamaan dan moral dalam pembentukan pemain-pemain muda.

Menurutnya, doa adalah kunci kesuksesan, dan Adnan selalu mendorong para pemainnya untuk selalu berdoa sebelum dan setelah pertandingan.

Kisah inspiratif Adnan Mahing telah memberikan harapan baru bagi para penggemar sepakbola di Nusa Tenggara Timur.

Ia adalah bukti hidup bahwa dengan doa yang tulus dan dedikasi yang tak kenal lelah, kita semua dapat mencapai kejayaan dalam bidang apa pun, termasuk sepakbola. (Om Pena)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!