HUKRIM
Istri Pelaku Penikaman di Oesapa Minta Maaf kepada Keluarga Roy Bolle dan Keluarga Konay

KUPANG, PENATIMOR – Serly Salfince Sepriana Sado, istri dari Matheos Alang alias Tejo yang menjadi tersangka kasus pembunuhan Roy Herman Bolle di Oesapa, dengan tulus meminta maaf kepada keluarga korban.
Permintaan maaf ini diungkapkan oleh ibu tiga anak tersebut saat diwawancarai oleh awak media ini pada Sabtu (28/10/2023).
“Kami dengan tulus memohon maaf kepada keluarga korban, dan sangat berharap permintaan maaf ini bisa diterima,” ungkap Serly, yang pada saat itu didampingi oleh Yohana Alang, kakak sulung Tejo.
Serly mengaku bahwa suaminya tidak pernah memiliki niatan untuk terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Karena, sebelum peristiwa tragis itu terjadi, Tejo sedang tidur di rumah mereka.
Serly kemudian membangunkan Tejo karena mendapat telepon dari Obed Magang.
“Dia (Tejo, Red) itu sebenarnya tidak ada niat sama sekali. Saya sangat menyesal, karena waktu itu dia sempat tidur, dan tidak kemana-mana. Saya dengan dia masih sempat pergi isi bensin dua kali di Pertamina Bimoku, setelah itu pulang, dia langsung tidur. Tapi dengan cara tiba-tiba ada telepon masuk (dari Obed Magang) dan omong saja bilang, naik dulu cepat saja. Lalu saya pergi kasih bangun. Saya bilang bapa tolong bangun, soalnya bapa Obet ada telepon, entah bicara apa saya juga tidak tahu, tapi bilang pergi dulu cepat. Lalu dia bangun angkat baju langsung pergi. Setelah pergi dari rumah itu, selanjutnya tidak pulang lagi sampai saat ini. Saya sendiri binggung, koq telepon bicaranya baik-baik, tapi kemudian sudah terima kabar buruk,” beber Serly.
Serly mengaku saat ini harus mengurus tiga orang anaknya yang masih kecil. Anak pertamanya baru duduk di kelas V SD, kemudian anak kedua berada di kelas 2 SD, dan anak ketiga berusia 3 tahun.
Tak hanya kepada keluarga Roy Bolle, Serly Salfince Sado juga dengan tulus meminta maaf kepada Keluarga Konay yang turut terdampak oleh peristiwa tersebut, terutama kepada Marthen Konay alias Tenny Konay .
Ia menjelaskan bahwa sesuai pengakuan suaminya, bahwa Tenny Konay tidak ada kaitannya sama sekali dengan kejadian tersebut karena tidak berada di lokasi saat insiden terjadi.
“Saya juga meminta maaf kepada Keluarga Konay. Akibat perbuatan suami saya, Bapak Tenny Konay ikut terbawa dan harus ditahan di Polresta. Padahal, Bapak Tenny Konay tidak ada di tempat kejadian. Kami sangat berharap bahwa permintaan maaf kami ini dapat diterima oleh Keluarga Roy Bolle dan Keluarga Konay,” ungkap Serly dengan tulus.
Permohonan maaf yang sama datang dari hati Yohana Alang, yang mewakili Keluarga Besar Alang. Ia berharap keluarga almarhum Roy Herman Bolle bisa memaafkan perbuatan adiknya, Tejo.
Yohana menekankan bahwa proses hukum akan tetap berjalan sesuai dengan prosedur, sehingga Tejo bisa menjalani hukuman yang dijatuhkan dengan seadil-adilnya.
“Mewakili keluarga, saya dengan tulus meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban (Roy Herman Bolle) dan Keluarga Konay. Kami berharap bahwa permohonan maaf kami (Keluarga Alang) dapat diterima,” kata Yohana dengan penuh haru.
Yohana menambahkan bahwa saat ini mereka tidak ingin mengomentari lebih lanjut mengenai perbuatan adiknya. Mereka sepenuhnya percaya bahwa masalah ini sedang ditangani oleh aparat Polresta Kupang Kota, dan akan mengikuti proses hukum yang berlaku, hingga putusan hakim di Pengadilan.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan bahwa dalam peristiwa tersebut, Tejo sempat terlibat duel (perkelahian) dengan Paul Bethan di Jalan Timor Raya. Duel terjadi setelah Tejo dkk mengejar Paul Bethan dkk hingga ke Jalan Timor Raya.
Saat duel dengan Paul Bethan ini, korban Roy Herman Bolle datang membantu dengan memukul Tejo persis di kepalanya. Kesempatan itu dipakai Paul Bethan kabur, sementara Tejo siap melanjutkan duel dengan korban Roy Herman Bolle. Namun sebuah mobil melintas, sehingga memisahkan Tejo dan korban Roy Herman Bolle. Kesempatan itulah, yang dipakai Tejo mencabut senjata tajam dan menikam korban hingga menyebabkan kematian tragis tersebut. (den)
