HUKRIM
Amankan Pencuri Anjing di Kupang, Polisi Asal Alor Nyaris Ditikam
KUPANG, PENATIMOR – Seorang polisi bernama lengkap Brigadir Polisi (Brigpol) Abraham Kaat, anggota Bagian Ops Polres Kupang, nyaris ditikam pemuda tak dikenal yang ditemuinya Selasa (18/7/2022) dini hari pukul 01.00 Wita.
Saat itu Brigpol Abraham yang juga asal Kabupaten Alor sedang sibuk mempersiapkan acara pernikahannya. Dia juga sedang sibuk membangun rumah tinggal yang berlokasi di Jalan SIKIB dekat kantor Lurah Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Pada Senin (18/7/2022), usai pulang kantor, ia mengajak adik, adik sepupu dan rekannya membantu pekerjaan fisik rumahnya dan selesai hingga pukul 00.30 Wita dan mereka bubar pada Selasa sekitar pukul 01.30 Wita.
Bram pun pulang ke rumah untuk beristrahat serta mempersiapkan diri bekerja esok harinya.
Saat pulang ia membonceng adiknya melintasi jembatan Haukoto Kelurahan Fatukoa.
Sekira pukul 02.10 Wita, mereka berpapasan dengan dua orang pria berboncengan sepeda motor matic Honda Beat.
Bram menaruh perasaan curiga pada kedua pengendara motor Honda Beat tersebut karena melihat ada karung dan ekor anjing tampak keluar dari dalam karung.
Bram kemudian menghentikan sepeda motor tersebut dan menginterogasi kedua pria ini.
Namun kedua pria tersebut mengaku baru pulang dari rumah rekan mereka bernama Denjer.
Naluri polisi seorang Bram muncul seketika. Ia langsung menanyakan isi karung dan langsung menduga kalau mereka adalah pencuri anjing.
Bram kemudian mencabut kunci kontak sepeda motor kedua pria ini.
Pengendara sepeda motor mengaku berasal dari Timor sementara yang dibonceng mengaku asal Kabupaten Sabu Raijua.
Atas pengakuan kedua pria tersebut, Bram meminta KTP namun keduanya beralasan tidak membawa dompet.
Bram kemudian menyuruh adiknya memanggil Ketua RT setempat dan sang adik menurutinya.
Ia dengan lugu berkeliling mencari rumah Ketua RT saat warga sudah lelap karena sudah dini hari tanpa menduga bahaya menghantui kakaknya.
Saat sendirian, Bram berusaha tenang. Ia meminta dua pria pencuri anjing ini berlutut.
Pria yang mengaku berasal dari Timor akhirnya berlutut, sementara rekannya menolak dan memilih mengambil rokok sambil menarik pisau dari pinggang celananya.
Melihat gelagat yang membahayakan, Bram langsung memukul dada pria yang hendak mencabut pisau.
Melihat aksi Bram pria yang mengaku berasal dari Sabu Raijua mencabut pisau dan hendak menikam Bram.
Bram menangkis dan merampas pisau dari tangannya. Pada saat itu juga kedua pria yang baru datang berlagak seperti warga sekitar yang hendak memberikan bantuan kepada Bram.
Namun Bram curiga karena mereka membawa batu besar dan saat itu juga mengarahkan lemparan pada Bram.
Saat dalam kondisi terjepit, Bram hendak kabur namun kunci sepeda motor miliknya ternyata dibawa sang adik saat mencari rumah ketua RT.
Bram kemudian memakai sepeda motor Honda Beat milik pelaku yang semula sudah disita kuncinya.
Ia kemudian meninggalkan sepeda motor miliknya, ia berusaha membangunkan warga dengan berteriak ada pencuri.
Rekan pelaku yang datang belakangan dengan sepeda motor mengejar Bram dan berusaha menyerang dengan parang dan pisau.
Mereka juga mengejar dengan sepeda motor sambil melempari Bram dengan batu.
Beruntung beberapa warga sudah berdatangan sehingga Bram pun luput dari serangan para pelaku. Para pelaku pun kabur takut diserang warga.
Selanjutnya Bram dan beberapa warga ke Polsek Maulafa meminta bantuan anggota Polsek Maulafa dan melaporkan kejadian ini.
Bram menyerahkan sepeda motor pelaku dan karung berisi 2 ekor anjing curian ke Polsek Maulafa.
Polisi menemukan tas berisi KTP, SIM milik pelaku dan STNK di jok sepeda motor.
Bram pun kembali ke lokasi kejadian mengambil kembali sepeda motor yang ditinggalkan.
Beruntung para pelaku tidak melakukan aksi nekat merusaki atau membakar sepeda motor milik Bram.
Adik Bram pun selamat karena para pelaku memilih kabur begitu warga mulai berdatangan.
Kebetulan Bram mengenali dua ekor anjing hasil curian sehingga pada Selasa pagi, Bram mendatangi rumah pemilik anjing dan mengabarkan kalau ia mengamankan sepeda motor dan anjing hasil curian.
Bram saat ditemui Selasa (19/7/2022) malam, mengaku kalau ia sudah curiga saat berpapasan dengan sepeda motor pelaku sehingga ia nekat menahan sepeda motor dan menginterogasi pelaku.
“Mereka (pencuri) sempat minta ampun namun mengaku tidak membawa KTP. Rekan mereka malah muncul dan awalnya saya pikir mereka adalah warga yang mau membantu, ternyata mereka adalah bagian dari pencuri,” tandas Bram.
Ia juga bersyukur adiknya selamat dan sepeda motor miliknya tidak dirusaki.
“Saya malah bawa sepeda motor pelaku sambil berteriak minta bantuan warga, sementara sepeda motor saya sendiri saya tinggalkan karena adik bawa kunci kontaknya,” tambah Bram.
Kapolres Kupang AKBP FX.Irwan Arianto, S.I.K, M.H membenarkan Brigadir Abrahama Kaat adalah personil Polres Kupang.
“Benar, dia adalah personil Polres Kupang yang saat ini menukangi Operator Call Center 110 Bagian Operasional Polres Kupang,” terang Kapolres.
Kapolres Irwan juga berterimakasih karena beberapa warga segera membantu mereka sehingga Brigadir Bram bersama adiknya selamat dari marabahaya yang dilakukan para pelaku. (*/nus)