EKONOMI
Rayakan Nyepi, BRI Unit Naikoten I Beri Pelayanan Bernuasa Etnik Bali

Kupang, penatimor.com – Merayakan Hari Nyepi, manajemen BRI Cabang Kupang, Unit Naikoten I, tampil memberikan pelayanan bernuansa etnik Bali.
Pelayanan dalam nuansa budaya ini diperuntukan bagi nasabah yang beragama Hindu.
Hal ini juga merupakan wujud solidaritas antar umat beragama di Kota Kupang agar tetap harmonis, khususnya terhadap nasabah BRI yang merayakan Nyepi.
Kepala BRI Unit Naikoten I, Eliazer Ndoloe, kepada wartawan, mengatakan, pihaknya mengimplementasikan hari raya Nyepi dangan wujud kerukunan umat beragama yang ditanamkan kepada seluruh karyawannya dalam momentum hari raya keagamaan ini.
Dimana ruangan kantor BRI Unit Naikoten 1 dihiasi dengan pernak-pernik yang kental dengan nuansa etnik Bali.
Selain pernak-pernik, adapula alunan musik khas Bali seperti Ridik, Bantan, dan Cagang.
Tak hanya itu, seluruh karyawan yang berjumlah 25 orang tampil mengenakan busana adat Bali dalam memberikan pelayanan kepada nasabah yang datang.
“Dengan ini kami ingin sampaikan pesan bahwa keberagaman itu indah,” kata Eliazer Ndoloe.
Terkait dengan konsep ini, menurut Eliazer, telah dilakukan pihaknya selama tiga tahun terakhir.
Dimana setiap memasuki hari-hari raya besar keagamaan maka seluruh karyawan BRI mengenakan pakaian keagamaan sesuai dengan hari raya.
“Seperti hari raya Nyepi ini semua karyawan mengenakan busana adat Bali. Padahal tidak ada yang beragama Hindu,” sebut Eliazer.
Sementara, ketika memasuki hari raya Idul Fitri yang dijalankan oleh umat Islam, maka seluruh karyawan BRI mengenakan busana muslim, baik itu laki-laki dan perempuan yang dilengkapi dengan hijab.
“Saya selalu tanamkan kepada seluruh karyawan dan karyawati untuk menjaga kerukunan dan menghargai satu sama lain,” ungkap Eliazer yang juga mantan Kepala BRI Unit Oesapa.
Terpisah, I Wayan Pasek Sujana, SH., salah satu umat Hindu di Kota Kupang, mengaku sangat bangga dengan konsep keberagaman yang dibangun oleh manajemen BRI Unit Naikoten I.
“Tentunya pesan yang ingin disampaikan bahwa keberagaman merupakan kekayaan yang harus terus dijaga dan dirawat, sebagai wujud mengejawantahkan nilai-nilai kebhinekaan di bumi Flobamorata, khususnya Kota Kupang,” ungkap Wayan.(wil)
