UTAMA
Jasad Mahasiswa Filsafat Asal Ngada Terapung di Pantai Oesapa
Kupang, penatimor.com – Sosok jasad seseorang berjenis kelamin pria ditemukan tak bernyawa dan terapung di sekitar Pantai Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Selasa (24/7) sekitar pukul 06.00.
Penemuan jasad pria tersebut cukup menghebohkan warga setempat, ketika ada beberapa nelayan lokal yang hendak melaut untuk mencari ikan.
Yeremias Oematan (32) seorang nelayan setempat mengatakan bahwa saat itu sekitar pukul 06.00, hendak pergi melaut menggunakan kapal motor.
Saat tiba di pesisir pantai, dirinya mendapat informasi dari temannya bernama Mas Timor bahwa ada korban tenggelam dan jasadnya terapung di tengah laut.
“Saya bersama teman nelayan Sakarias Tanesi (37), meminta bantuan kepada warga setempat lalu saling membantu mengevakuasi jenazah korban ke daratan,” ungkap Yeremias.
Saksi Sakarias Tanesi menambahkan dirinya bersama Yeremias membantu mengevakuasi jenazah korban yang terapung di air laut.
“Saya berusaha menarik jasad korban dengan alat pancing yang melekat di pakaiannya, sehingga jenazah korban pun berhasil dievakuasi,” ungkap Tanesi.
Beberapa waktu berselang, SPKT Polsek Kelapa Lima dan Tim Identifikasi Polres Kupang Kota mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP serta memeriksa keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian.
Setelah itu aparat kepolisian langsung mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit untuk divisum.
Kapolsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota AKP Didik Kurnianto mengatakan bahwa pihaknya menduga korban hendak memancing ikan di laut, namun tidak mampu berenang hingga akhirnya tewas tenggelam.
“Kami mendapati alat pancing yang terkait pada bajunya, dan benang senar alat mancing juga terlilit, kemungkinan suhu air yang dingin membuatnya kesulitan untuk berenang sehingga korban tenggelam dan meninggal dunia,” ungkap Didik.
Terkait dengan identitas korban, lanjut Didik, pihaknya melakukan indentifikasi dan mengetahui bahwa korban bernama Carolino A. Sowo (25) asal Kabupaten Ngada dan saat ini berstatus sebagai mahasiswa semester 8 Fakultas Filsafat Unwira Kupang.
“Kami telah memperoleh identitasnya dan menghubungi pihak keluarganya yang beralamat di wilayah Penfui serta telah terkonfirmasi sehingga dapat mengurus jenazah korban,” pinta Didik. (R1)