UTAMA
Polda NTT Komit Tingkatkan Kinerja, Tren Gangguan Kamtibmas Turun
Kupang, penatimor.com – Polda NTT di bawah kepemimpinan Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman dan Wakapolda Brigjen Pol Viktor Gustaf Manoppo berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja jajarannya.
Kapolda dalam keterangannya kepada wartawan di Mapolda NTT, Kamis (28/6), mengatakan, Polda NTT dan Polres jajaran akan terus meningkatkan kinerjanya sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Polri meningkat.
“Kita juga akan terus menyampaikan informasi publik sebagai bentuk pertanggungjawaban Polda NTT kepada masyarakat. Informasi publik berkaitan dengan situasi dan kondisi Kamtibmas terkini serta evaluasi implementasi kegiatan yang menjadi atensi publik yang perlu direspon secara obyektif,” kata Kapolda.
Orang nomor satu di Mapolda NTT itu melanjutkan, berbagai upaya juga telah dilakukan mencermati berbagai peristiwa yang terjadi di regional maupun nasional.
Seperti langkah pengamanan yang dilakukan mencermati peristiwa terjadinya ledakan bom bunuh diri terduga teroris tiga gereja di Surabaya, yakni
Gereja Santa Maria Tak Bercela (GSMTB), Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan
Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), beberapa waktu lalu.
“Peristiwa ini mengejutkan dan membuat
kehidupan gerejawi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat NTT menjadi tidak aman. Untuk menghilangkan rasa khawatir tersebut, saya selaku Kapolda NTT
memberikan jaminan keamanan masyarakat NTT terutama umat Kristiani untuk tetap melaksanakan ibadah ditempat ibadahnya masing-masing dengan tenang,” kata Kapolda yang didampingi Wakapolda Brigjen Pol Viktor Gustaf Manoppo, Irwasda dan Kabid Humas Kombes Pol Jules Abast di lobi lantai 1 Mapolda NTT.
Dia menyebutkan, berdasarkan data yang masuk, gangguan Kamtibmas semester Il tahun 2017 berjumlah 4.605 dan semester I tahun 2018 berjumlah 3.690 kasus, sehingga terjadi trend penurunan sebesar 915 kasus atau 19,87%.
Sedangkan jumlah penyelesaian
kasus semester lI tahun 2017 berjumlah 2.688 kasus dan semester I tahun 2018
berjumlah 2.278 kasus.
“Trend penurunan sebesar 410 kasus atau 15.25 persen,” sebut Kapolda. (R1)