Connect with us

PENDIDIKAN & SASTRA

Sinergi Kejati NTT dan Pemda, 30 Ribu Siswa di Kupang Diedukasi Tentang Integritas Lewat Program Jaksa Masuk Sekolah

Published

on

Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Zet Tadung Allo, S.H., M.H., Pj. Wali Kota Kupang Linus Lusi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang Dumuliahi Djami, berpose bersama para guru dan siswa di SMP Negeri 14 Kupang.

Dalam upaya berkelanjutan untuk memerangi korupsi dan membangun generasi muda yang berintegritas, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) di masa kepemimpinan Zet Tadung Allo, S.H.,M.H., saat ini terus memperluas program unggulannya, yaitu Generasi Berprestasi dan Berintegritas. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang.

OBED GERIMU,- Kupang

Pada Senin, 21 Oktober 2024, program ini kembali digelar serentak di 10 sekolah menengah pertama negeri dan swasta di Kota Kupang.

Adapun sekolah-sekolah yang terlibat dalam penyelenggaraan program kali ini meliputi UPTD SMP Negeri 7 Kupang, UPTD SMP Negeri 14 Kupang, UPTD SMP Negeri 15 Kupang, UPTD SMP Negeri 17 Kupang, UPTD SMP Negeri 18 Kupang, UPTD SMP Negeri 19 Kupang, SMP Kristen Tunas Bangsa, SMP Muhammadiyah, SMP Adhyaksa Kupang, dan SMP Kasih Yobel.

Dengan penambahan 10 sekolah ini, cakupan program Generasi Berprestasi dan Berintegritas di Kota Kupang kini telah mencapai 56 sekolah, melibatkan lebih dari 30.000 siswa dan tenaga pendidik.

Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Zet Tadung Allo, S.H., M.H., yang hadir dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa program tersebut merupakan komitmen kuat Kejaksaan RI, khususnya Kejati NTT, untuk memberikan edukasi anti-korupsi kepada generasi muda.

“Melalui program ini, kami berharap bisa menanamkan nilai-nilai integritas yang kuat di kalangan siswa sejak dini. Pendidikan anti-korupsi harus dimulai di usia muda agar kita dapat menciptakan generasi yang berkarakter dan berprestasi di masa depan,” tegas Zet Tadung Allo.

Dalam penyelenggaraan program Generasi Berprestasi dan Berintegritas, Kejati NTT bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pemprov NTT, Pemkot Kupang, serta sejumlah instansi terkait seperti BP3MI NTT.

Program ini tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga para guru dan orang tua yang turut berperan penting dalam membentuk karakter anak-anak mereka.

Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan untuk menciptakan sinergi dalam upaya penanaman nilai-nilai anti-korupsi dan integritas di lingkungan pendidikan.

Linus Lusi selaku Pj. Wali Kota Kupang, yang juga hadir dalam acara di UPTD SMP Negeri 14 Kupang, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Kejati NTT. Ia menilai bahwa program Generasi Berprestasi dan Berintegritas memberikan dampak yang signifikan terhadap pendidikan karakter di Kota Kupang.

“Program ini adalah tonggak penting dalam upaya membentuk generasi yang berkarakter kuat dan berintegritas tinggi. Sembilan nilai integritas yang diajarkan oleh Kejaksaan akan menjadi bekal berharga bagi para siswa dalam menjalani kehidupan mereka kelak,” ujar Linus Lusi.

Salah satu aspek utama dari program JMS adalah penyampaian pesan moral anti-korupsi kepada siswa.

Di setiap sekolah yang dikunjungi, para pejabat utama Kejati NTT bertindak sebagai inspektur upacara, memberikan arahan dan pesan moral kepada para siswa.

Di UPTD SMP Negeri 14 Kupang, Kajati Zet Tadung Allo langsung memimpin upacara yang dihadiri oleh lebih dari 800 siswa dan 50 guru.

Dalam sambutannya, Kajati NTT menekankan pentingnya pendidikan integritas untuk membangun masa depan bangsa.

“Bangsa ini akan menjadi kuat apabila generasi mudanya memiliki integritas yang kokoh. Korupsi adalah ancaman nyata yang harus kita lawan bersama, dan pendidikan adalah kunci untuk mencapainya,” ujarnya.

Kajati NTT juga merujuk pada data Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menunjukkan bahwa selama periode 2004 hingga 2022, lebih dari 300 pejabat publik di Indonesia, termasuk 14 menteri dan 22 gubernur, 154 bupati/wali kota, serta banyak anggota DPR di pusat dan daerah terjerat kasus korupsi.

Hal ini, menurutnya, menjadi alarm bagi semua pihak untuk lebih serius dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab di kalangan generasi muda.

Tidak hanya itu, Zet Tadung Allo juga menyoroti pentingnya tindakan kecil dalam membangun integritas. Ia mengajak para siswa untuk memulai dari hal-hal sederhana, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan selalu berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.

“Integritas dimulai dari tindakan kecil. Jangan remehkan hal-hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, karena itu mencerminkan sikap tanggung jawab kita terhadap lingkungan,” tambahnya.

Para siswa yang hadir dalam acara tersebut juga diajak untuk bersama-sama mengucapkan janji komitmen, “Saya berkomitmen, seumur hidup, mulai hari ini, tidak membuang sampah sembarangan.”

Janji ini diucapkan dengan penuh semangat, sebagai simbol komitmen siswa untuk menjadi individu yang berintegritas.

Sebagai bagian dari upaya Kejati NTT dalam memberantas korupsi, program JMS juga bertujuan untuk menanamkan sembilan nilai integritas kepada para siswa. Sembilan nilai tersebut mencakup:

Jujur – Berbicara dan bertindak sesuai dengan kebenaran.
Tanggung Jawab – Melaksanakan tugas dengan sepenuh hati dan penuh dedikasi.
Disiplin – Mematuhi aturan yang berlaku dan konsisten dalam bertindak.
Kerja Keras – Berusaha maksimal meskipun menghadapi berbagai hambatan.
Mandiri – Tidak bergantung pada orang lain, mampu mengandalkan diri sendiri.
Sederhana – Hidup bijak dan hemat, tidak berlebihan.
Berani – Menghadapi tantangan dan risiko dengan sikap pantang menyerah.
Peduli – Empati kepada sesama dan lingkungan sekitar.
Adil – Bersikap seimbang dan memberikan hak sesuai porsinya.

Nilai-nilai ini diharapkan dapat menjadi pedoman hidup bagi para siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kajati NTT mengingatkan bahwa integritas tidak hanya penting dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam keluarga dan masyarakat.

Kolaborasi dengan Pemprov NTT dan BP3MI NTT dalam program JMS ini juga mencakup upaya perlindungan anak dan pencegahan perdagangan manusia.

Suratmi Hamida, Kepala BP3MI NTT, kepada para siswa, menyampaikan betapa seriusnya masalah perdagangan manusia di NTT.

“NTT masih dikenal sebagai salah satu daerah dengan tingkat perdagangan manusia yang tinggi. Oleh karena itu, kita semua harus waspada dan melindungi anak-anak kita dari bahaya ini,” ujarnya.

Suratmi juga mengingatkan para siswa untuk menjauhi pergaulan bebas, narkoba, dan tindakan yang dapat merugikan masa depan mereka.

“Anak-anak adalah masa depan kita. Mereka harus dilindungi, bukan dieksploitasi,” tambahnya.

Pj. Wali Kota Kupang, Linus Lusi, menyampaikan apresiasi dan komitmen penuh Pemkot Kupang dalam mendukung program ini.

Ia menilai bahwa inisiatif ini merupakan langkah penting dalam menciptakan generasi yang memiliki pondasi moral yang kuat.

“Generasi yang berprestasi dan berintegritas akan menjadi tulang punggung pembangunan Kota Kupang di masa depan. Kami di Pemkot Kupang sangat mendukung upaya Kejati NTT dalam mengedukasi generasi muda kita,” ujar Linus.

Ia juga berjanji akan melakukan berbagai pembenahan di sektor pendidikan di Kota Kupang, guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter siswa.

Sebagai bentuk apresiasi, acara ditutup dengan pemberian cinderamata berupa buku, jam dinding, dan tumbler kepada siswa dan guru.

Kajati NTT Zet Tadung Allo, Pj. Wali Kota Kupang Linus Lusi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang Dumuliahi Djami, menyerahkan cinderamata tersebut sebagai tanda penghargaan atas partisipasi aktif dalam program ini.

Sejak dimulainya pada September 2024, program Generasi Berprestasi dan Berintegritas telah berhasil menjangkau 26 SMA/SMK dan 30 SMP di Kota Kupang. Dengan total partisipasi lebih dari 30.000 siswa dan tenaga pendidik, program ini mendapatkan sambutan hangat dari seluruh elemen masyarakat.

Antusiasme para siswa dan guru menunjukkan bahwa nilai-nilai integritas semakin diterima dan dipahami oleh generasi muda. Hal ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang kuat dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih bersih, jujur, dan bebas dari korupsi.

Program ini tidak hanya akan terus berlanjut di Kota Kupang, tetapi juga akan diperluas ke seluruh wilayah NTT. Kejati NTT berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak sekolah, bahkan hingga ke daerah terpencil di NTT, dengan harapan dapat menjadikan integritas sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari generasi muda.

Melalui kerja sama yang solid dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan instansi terkait, Kejati NTT optimis bahwa program Generasi Berprestasi dan Berintegritas akan menjadi landasan kuat dalam membangun Indonesia yang lebih baik dan bebas dari korupsi. (*)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *