EKONOMI
Pengusaha Muda Asal NTT, Stevano Rizki Adranacus, Catatkan Keberhasilan Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia
JAKARTA, PENATIMOR – Prestasi gemilang kembali diraih oleh pengusaha muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Stevano Rizki Adranacus, melalui perusahaannya, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (IDX: NICE). Perusahaan yang berfokus pada kegiatan pertambangan biji nikel di Kabupaten Konawe Utara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 9 Januari 2024, melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
IPO ini sukses menggaet perhatian pasar dengan menawarkan sebanyak 1.216.404.000 saham, yang setara dengan 20% kepemilikan NICE. Dengan harga penawaran Rp438 per lembar saham, IPO NICE berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp532,78 miliar, menjadikan kapitalisasi pasar sahamnya mencapai Rp2,66 triliun. Prestasi luar biasa ini semakin tercerminkan dari tingginya minat investor, yang melebihi permintaan yang tersedia sebanyak 15,72 kali, menandakan kepercayaan tinggi terhadap potensi pertumbuhan perusahaan ke depannya.
Saham NICE juga meraih predikat Efek Syariah setelah Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-89/PM.02/2023. Penjamin pelaksana efek dalam IPO NICE adalah PT KB Valbury Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Presiden Direktur NICE, Stevano Rizki Adranacus, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran dan kesuksesan IPO NICE. Ia mengapresiasi dukungan dari manajemen, karyawan, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, investor pasar modal, serta arahan dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.
Adranacus menyatakan, “Aksi korporasi ini sangat penting untuk mewujudkan visi NICE sebagai pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia dengan mengedepankan world-class mining standards.”
Seiring tercatatnya NICE di Bursa Efek Indonesia, perusahaan akan memasuki fase baru dengan kehadiran LX International Corp sebagai pemegang saham pengendali baru, melalui PT Energy Battery Indonesia. LX International Corp akan menguasai 60% saham NICE dengan harga perolehan setara dengan harga IPO. Keterlibatan LX International Corp dalam strategi ini diharapkan akan meningkatkan nilai perusahaan melalui optimalisasi sumber daya dalam ekosistem dan rantai pasok industri pengolahan nikel dan baterai kendaraan listrik.
Langkah IPO NICE dan dukungan dari LX International Corp sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung rencana jangka panjang Indonesia terkait hilirisasi industri nikel, serta berpartisipasi dalam inisiatif global ESG (Environmental, Social, and Governance). Perusahaan berharap, sebagai entitas publik, NICE dapat memainkan peran aktif dalam pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan, turut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia.
Tentang LX International Corp
LX International Corp, didirikan pada tahun 1953 dan berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan, telah membuktikan eksistensinya di berbagai sektor global. Sebelumnya dikenal sebagai LG International Corp., perusahaan ini mencatatkan diri sebagai perusahaan terbuka di Korea Selatan dan tercatat di Bursa Efek Korea (Korea Stock Exchange) pada tahun 1976.
LX International Corp fokus dalam bidang energi, bahan industri, dan bisnis solusi di seluruh dunia. Melibatkan diri dalam pengembangan, investasi, pengoperasian tambang batu bara, dan bisnis perdagangan batu bara di berbagai negara termasuk Indonesia, Cina, dan Australia. Selain itu, perusahaan ini turut aktif dalam sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia, agro, dan usaha perdagangan makanan.
Peran LX International Corp juga terlihat dalam investasi dan pengembangan pabrik pengolahan baja, fasilitas pembangkit listrik, serta proyek-proyek pembangkit listrik tenaga minyak dan gas di berbagai negara seperti Indonesia, Cina, Vietnam, India, dan Polandia. Perusahaan ini juga terlibat dalam perdagangan resin sintetis, memasok produk petrokimia, dan mendukung bisnis daur ulang plastik.
Dengan memproduksi dan memasok produk baja untuk peralatan rumah tangga dan kendaraan, serta menjajaki bisnis terkait logam nonferrous seperti nikel dan litium sebagai bahan inti untuk baterai sekunder, LX International Corp menunjukkan komitmen dalam menghadirkan solusi inovatif di berbagai sektor. Sebagai perusahaan yang memegang prinsip-prinsip ESG, LX International Corp juga berperan aktif dalam mendukung pengembangan bisnis berkelanjutan dan berbasis teknologi informasi generasi berikutnya. (*/bet)