Connect with us

POLKAM

Pariwisata Dijadikan Penggerak Utama Ekonomi NTT

Published

on

Foto: Humas Pemprov NTT

Kupang, Penatimor.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat terus mempertegas tekadnya menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi (prime mover) daerah itu.

“Bila kita berbicara tentang pariwisata, itu berarti kita berbicara mengenai cita rasa dan imajinasi. Harus punya pemikiran yang baik untuk mendesain potensi yang ada. Pariwisata ini juga sebagai penggerak utama atau prime mover ekonomi kita di NTT,” kata Laiskodat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat membuka kegiatan Forum Strategis Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Di Provinsi Nusa Tenggara Timur bertempat di Ruang Rapat Asisten II, Kantor Gubernur NTT pada Senin (8/7/2019).

Laiskodat mengatakan, pentingnya integrasi dalam membangun pariwisata. “Memang tidak gampang dalam membangun pariwisata. Harus punya pemikiran yang baik dan harus berintegrasi. Berbicara pariwisata ini berarti kita berbicara lintas sektor mulai dari lingkungan, sosial hingga budaya,” ungkapnya.

Menurut Laiskodat, pariwisata itu menyentuh semua aspek kehidupan manusia.
“Saya mau kita mulai dari teman-teman di Pemprov dan pimpinan di daerah untuk mengadopsi pemikiran ini sehingga bisa bekerja menumbuhkembangkan pariwisata,” katanya.

“Saya juga belajar dan pernah membuat sebuah penelitian tentang pariwisata, tepatnya di Desa Waturaka di bawah kaki gunung kelimutu. Mereka didampingi oleh beberapa NGO dan mereka mampu mentransformasi pertanian konvensional menjadi pertanian pariwisata sehingga mereka bertumbuh luar biasa. Ini merupakan contoh bagi kita dalam mengembangkan pariwisata,” imbuh Laiskodat.

Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Pariwisata Bidang Pengembangan Pariwisata berjkelanjutan, Valerina Daniel menjelaskan pentingnya pariwisata berkelanjutan bagi manusia.

“Pariwisata selama ini hanya memikirkan bagaimana mendatangkan pengunjung yang banyak tanpa memperhatikan adanya sampah atau dampak lingkungan lainnya” ungkap Valerina.

Menurutnya, pada tahun 2015, PBB telah mengeluarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals yang disingkat SDG.

“Kita mengadopsi 3 poin dari 17 poin di sana, yaitu pertama, menciptakan pembangunan yang inklusif untuk menyediakan pekerjaan bagi masyarakat lokal yang dimaksudkan adalah masyarakat lokal juga merasakan manfaat bukan hanya pengunjung. Kedua, memastikan konsumsi dan pola produksi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab yang mana kita juga memikirkan masalah sampah lingkungan. Ketiga, bagaimana kita mengkonservasi kekayaan laut,” papar Velerina.

Dia mengatakan, pembangunan pariwisata yang berkelanjutan harus memperhatikan beberapa hal penting, diantaranya memperhitungkan dampak ekonomi, sosial serta lingkungan serta memperhitungkan dampak tersebut untuk saat ini dan masa depan, serta bagaimana memenuhi kebutuhan industri dan melibatkan masyarakat.

“Kita punya regulasi Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 tahun 2016 yang mengatur tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan,” ujar Valerina

Kepala Dinas Pariwisata NTT, Wayan Darmawa  mengatakan, NTT yang memiliki 1185 destinasi pariwisata perlu dikembangkan dengan baik dengan memperhatikan aspek – aspek berkelanjutan. (Mar)

Advertisement


Loading...