Connect with us

UTAMA

PLN Hadirkan PLTS bagi Warga Pulau Seraya Besar, Labuan Bajo

Published

on

Dok. Ist

Kupang, Penatimor.com – PT PLN (Persero) sesang menyiapkan suplai listrik di sejumlah pulau terpencil. Di Kabupaten Manggarai Barat, terdapat empat titik yang disiapkan yakni untuk Kecamatan Komodo, pertama Desa Seraya Maranu (Pulau Seraya Besar), Desa Papagarang (Pulau Papagarang), Desa Pasir putih (Pulu Messa) dan untuk Kecamatan Boleng, Desa Batu Tiga (Pulau Boleng).

Saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal 190 kWp sudah bisa dialirkan untuk 162 kepala keluarga (KK) di Desa Seraya Maranu, Pulau Seraya Besar. Sementara lainnya masih dalam proses pembangunan.

Suplai listrik di pulau-pulau tersebut menggunakan PLTS (Sel fotovoltaik tenaga surya, Inverter PV, Inverter bidirectional dan Baterai) yang akan beroperasi 24jam, semua material diangkut dengan kapal melalui laut dari Jakarta – Labuan Bajo dan lanjut ke Pulau Seraya.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT, Ignatius Rendroyoko menyampaikan, sumber pembangkit listrik ini menunjukan PLN hadir melayani hingga pelosok negeri, sekaligus upaya percepatan program Peningkatan Rasio Elektrifikasi (RE), serta Peningkatan pembangunan pembangkit lisrik EBT (Energi Baru Terbarukan).

“Kehadiran PLTS komunal ini untuk mempercepat melayani listrik di desa yang belum berlistrik atau di kepulauan terisolir dan nantinya meteran yang dipakai masyarakat adalah kWh Limiter yang bisa digunakan semua energi merata dipakai oleh masyarakat,” ungkap Rendroyoko, Rabu (24/7/2019).

Kepala Desa Seraya Maranu, Sutirman mengatakan, listrik (PLN) sangat berperan besar dalam membantu terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar, khususnya bagi Desa Seraya Marannu.

“Dengan adanya listrik PLN, ke depannya penerangan dan produk masyarakat desa bisa bersaing secara nasional dan tidak menutup kemungkinan bisa go internasional. Saya yakin, kedepanya akan banyak UKM yang akan bermunculan, dampak postif dari masuknya listrik ke desa kami, karena teknologi dalam bentuk apapun membutuhkan listrik” ujarnya.

Meski di pulau terpencil, lanjut dia, saat ini masyarakat dan generasi penerus bisa siap bersaing sehingga bisa merdeka dari kemiskinan, merdeka dari gagap teknologi (Gaptek), dan bisa berbuat banyak untuk bangsa dan negeri ini.

Sebelumnya, Desa Pasir putih (Pulau Rinca) dan Desa Komodo (Pulau Komodo) sudah berhasil dinyalakan pada Januari 2017 lalu, aparat desa kepulauan lainnya aktif menjalin komunikasi terkait pelayanan listrik di desanya, mulai dari proses survei pembebasan tanah untuk lokasi pembanguann PLTS sampai listrik menyala.

Diketahui selama ini masyarakat harus membeli bahan bakar minyak (BBM) 50 liter per bulan (Rp6.450 x 50 = Rp 322.500) untuk hidupkan genset sebulan itu pun menyala hanya pukul 18.00 – 22.00 Wita, sedangkan dengan token listrik cukup 100.000 sebulan dan menyala 24 jam, perbandingannya 1 : 3,2 lebih hemat dengan listrik PLN.

Rendroyoko berharap, dengan adanya PLTS ini warga bisa menyambung listrik dan menjadi pelanggan PLN agar bisa memanfaatkan listrik  secara bijak, sehingga bisa mendorong perekonomian setempat seperti potensi resort, dan usaha perikanan. (ale)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUKRIM

Kades Napan-TTU Dihukum Ringan, Pengacara Apresiasi Putusan Hakim

Published

on

Penasehat Hukum Dominikus Boimau, SH., bersama terdakwa dan keluarga usai sidang putusan.
Continue Reading

HUKRIM

Toleransi dalam Pelukan Halal Bihalal: Kisah Inspiratif dari RT 40 Sikumana

Published

on

Warga RT 040 Sikumana berpose bersama dengan senyum yang merefleksikan kebahagiaan dan harmoni yang mereka rasakan.
Continue Reading

HUKRIM

Sidik Korupsi Dana Desa di Malaka, Jaksa Sita Uang Ratusan Juta

Published

on

Penyidik Kejari Belu menyita uang tunai senilai Rp 120 juta lebih yang merupakan bagian dari dana desa yang telah dicairkan pada tahun 2022, dan tidak digunakan untuk kegiatan desa sebagaimana seharusnya.
Continue Reading